Lihat ke Halaman Asli

Ketuk Hatiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku memulainya dengan mengetuk hatiku, menceritakan dunia yang telah lama maju, mengapa banyak yang tak bangkit dan tetap pada kekakuan yang pelak menyusahkan dan membinasakan mereka, aku hidup atas diriku baik bagiku akan tetap baik apapun bungkusnya, benar akan tetap benar apapun dasarnya.. jangan serukan kejahatan atas nama kebenaran dan jalan hidup.. tetaplah berpikir sebagaimana kau diberikan Otak.. pertanyakanlah yg perlu ditanyakan hatimu.. bukan diam menurut dalam gerutu.. oh insan.. gunakanlah indah atas indahmu..bukan indah atas indah pendahulumu.. berjalanlah rasakan duri dan tajam menghimpit agar kau tak berikan duri dan tajammu pada mahluk lainnya.. #katamiyha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline