Lihat ke Halaman Asli

Rintihan Jiwa Pada Suatu Ketika

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam sepi dan ramaiku
aku berusaha keras mengingatMU

tetapi selalu saja kutemukan riuh dalam sepiku
yang menelusup jauh kedalam bait-bait udara
di keheningan rongga dada.
Menabuh genderang perang pada kelopak jiwa
yang semakin berjelaga

dalam duka dan sukaku
aku berusaha keras mengingatMU

namun selalu saja ada bisikan
denting-denting dawai hati
yang semakin sumbang suaranya
merayu, membujuk, menebarkan ranjau muslihat
pada temaram hati yang semakin alpa

dalam sepi dan ramaiku, dalam duka dan sukaku
tak jua mampu aku mengingatMU

mungkin ketika raga tak sudi lagi bersatu dengan jiwa
mungkin ketika sejumput doa doa mengantar keranda
mungkin ketika tanah merah telah memendam asa
mungkin ketika taburan bunga menjadi pertanda

mungkinkah ketika itu, aku baru bisa mengingatMU?

( Pekanbaru, sepertiga malam 16 Mei 2010 )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline