Lihat ke Halaman Asli

Malam 31 Desember: Malam Begadang Akbar

Diperbarui: 30 Desember 2016   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak memandang apa agama yang dianut seseorang, sebagian besar umat manusia telah menjadikan kalender yang diciptakan oleh Raja Romawi  sebagai alat penghitung hari dalam setahun. Kalender ini harus juga dipunyai oleh mereka yang menggunakan kalender bulan, karena tanpa kalender n ini, dia akan gagal berkomunikasi dengan rekan-rekannya di luar negerinya karena umat manusia jarang ada yang mengenal kalendar bulan. Kalender bulan hanya digunakan untuk kepentingan kegiatan sosial yang diejawantahkan dengan pernyataan, "Bulan baik, hari baik."

Tidak memandang apa agama yang dianut oleh seseorang, seseorang ini akan menemui teman-temannya untuk membahas apa yang akan dilakukan pada malam begadang yang bersamaan dengan malam kegembiraan bagi teman-temannya yang beragama Kristen. Sebagai bagian dari masyarakat internasional yang sudah lazim merayakan malam pergantian tahun ini dengan suasa segembira mungkin. malam begadang kali ini sepantasnya diistimewakan. Pengistimewaan ini dapat berupa penarikan urunan khusus yang digunakan untuk membeli logistik malam begadang istimewa, misalnya bakar jagung dan singkong; di lain tempat mungkin bisa lebih asyik punya: bakar ikan dan tentu "pancing kecik" (istilah Medan untuk minum miras hanya untuk menambah semangat kegembiraan). 

Bagi mereka yang beruntung, mereka akan menyisihkan tabungan mereka dalam jumlah yang cukup untuk berlibur di hotel, ke luar negeri, dan lain-lain. Singkatnya, perayaan malam pergantian tahun tidak lebih dari hanya sekedar menetapkan atau menyelaskan waktu begadang dengan malam istimewa ini. Demikian banyaknya orang yang berencana yang sama, tidak mengherankan malam begadang ini menjadi malam begadang internasional, yang mulai dirayakan oleh kota-kota besar yang berdekatan dengan garis pergantian tanggal internasional yang berada di Lautan Pasifik hingga kota-kota lainnya yang berada di sisi timur garis ini.

Bagi teman-teman tetangga saya, khususnya jamaah mesjid tempat saya sering sembahyang, biasanya malam pergantian tahun ini diisi dengan pengajian. Yah, ini juga tidak lebih dari pemindahan (bahkan memang direncanakan sebagai acara khusus) malam-malam pengajian yang rutin telah terencana di mesjid ini. Berati mereka juga ikut "merayakan" malam istimewa internasional ini dalam suasana yang lain.

Bagi mereka yang sirik dengan perayaan yang bertepatan dengan malam istimewa pula bagi makhluk Allah , cepat-cepat saja nyalakan AC kamar tidur masing-masing; jika perlu ulang-setel temperaturnya menjadi 15 C agar tidur-berselimut-tebalnya lebih seronok. Moga-moga mendapat mimpi yang indah; syukur-syukur terjadi sekresi cairan yang amat sangat menggiurkan.

Kepada semua Kompasianer, saya mengucapkan selamat merayakan malam pergantian tahun dan mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru. Semoga damai di bumi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline