Lihat ke Halaman Asli

Kastratpol BEM FK ULM

Kumpulan narasi hasil kajian Kementerian Kastratpol BEM FK ULM dan mahasiswa FK ULM terkait isu yang ada di Indonesia.

Our Days: Kajian Hari Perdamaian Internasional

Diperbarui: 21 September 2020   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olahan pribadi

Sejarah Hari Perdamaian Internasional

Sejak tanggal 21 September 1982, PBB dan banyak negara di dunia turut merayakan Hari Perdamaian Internasional atau World Peace Day.9 Lalu melalui resolusi nomo 55/282 Tahun 1991, PBB memutuskan bahwa tanggal 21 September bukan hanya diperingati sebagai Hari Perdamaian Internasional, namun juga sebagai peringatan Hari Tanpa Kekerasan dan Gencatan Senjata.7

Hari Perdamaian Internasional sendiri bertujuan untuk mengingatkan semua orang agar berkomitmen pada perdamaian di atas semua perbedaan, juga turut aktif berkontribusi dalam budaya perdamaian.8 Di tahun 2020 ini, Hari Perdamaian Internasional mengusung tema “Shaping Peace Together”. Yang mana di tahun ini, seluruh dunia diundang agar bisa menyebarkan kasih sayang, harapan, dan kebaikan dalam menghadapi Pandemi Covid-19.3

Isu Perdamaian yang Ada di Dunia 

Di tahun 2020, konflik bersenjata masih cukup banyak terjadi di dunia. Mayoritas konflik yang terjadi ada di beberapa negara timur tengah dan beberapa di negara yang ada di Benua Afrika. Beberapa di antaranya seperti negara Afghanistan, Suriah, dan Libia.6 Yang mana konflik bersenjata ini menyebabkan krisis di berbagai sektor, hingga hilangnya ribuan nyawa yang tak berdosa. Bahkan menurut Global Peace Index (GPI) 2020, beberapa negara konflik yang ada di timur tengah seperti Afghanistan, Suriah, Irak, Sudan, dan Yaman menjadi negara paling tidak damai di dunia.2

Di Tahun ini, Indeks perdamaian global (GPI) juga menurun rata-rata 0,34 persen di setiap negara di dunia. Menurut laporan GPI 2020, sebenarnya konflik dan krisis dunia yang muncul di dalam satu dekade terakhir sudah mulai mereda. Namun di tahun 2020, muncul ketegangan dan ketidakpastian baru akibat pandemi Covid-19.2

Sikap Indonesia Terhadap Isu Perdamaian Dunia

Sejak dulu, Indonesia telah mendukung perdamaian dunia, hal ini tertera pada alinea IV pembukaan UUD 1945 yang mana salah satu tujuan negara Indonesia adalah menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.4

Sebagai bentuk nyata kepedulian Indonesia terhadap perdamaian dunia di masa kini, Indonesia yang sempat menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB pada tahun 2019 dan 2020 telah melakukan beberapa upaya untuk membantu mewujudkan perdamaian di dunia. Salah satunya yaitu debat terbuka virtual Dewan Keamanan PBB yang membahas mengenai “Pandemi dan Tantangan Bina Damai”.5

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi melalui debat terbuka virtual Dewan Keamanan PBB pada 12 Agustus 2020 mengatakan bahwa pandemi telah meningkatkan kerentanan negara-negara terdampak konflik. Beberapa negara bahkan terancam jatuh kembali ke jurang krisis.1

Selain itu, Indonesia juga sudah lebih dari 20 kali mengirim pasukan perdamaian PBB di daerah konflik, yang mana pasukan penjaga perdamaian PBB dari Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda. Tercatat Indonesia sudah mengirim pasukan perdamaian PBB sejak tanggal 8 Januari 1957 ke Mesir.4

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline