Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pandemi dan Pemberlakuan Karantina Wilayah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Diperbarui: 1 Agustus 2021   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Taffi Hensan Kurniawan

oleh Taffi Hensan Kurniawan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. IHSG menggambarkan kenaikan atau penurunan pasar investasi Indonesia. 

Pasar modal selalu berfluktuasi dan ini akan menimbulkan ketidakpastian untuk memperoleh imbal hasil di masa yang akan datang dalam berinvestasi, hal ini mencerminkan risiko yang akan dihadapi investor. 

IHSG berguna untuk mengukur sentimen pasar bursa atau kepercayaan investor terhadap pasar saham di Indonesia, indeks ini juga dijadikan sebagai patokan terhadap perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.

Banyak hal yang mempengaruhi pergerakan indeks ini, menurut Bodie, Kane dan Marcus (2006) ada tujuh faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar saham bila dilihat dari makro ekonomi, yaitu Gross Domestic Product (GDP), inflasi, suku bunga, nilai tukar, tingkat pengangguran, transaksi berjalan, dan defisit anggaran. 

Selain itu, kepercayaan investor yang tercermin dalam volume perdagangan juga sangat berpengaruh terhadap IHSG.

Selama pandemi ini IHSG menyentuh level terendahnya di 3.937,63 pada 23 Maret 2020, nilai ini merupakan nilai terendah selama 8 tahun terakhir. 

Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan pandemi berpengaruh pada indeks ini ? Selama 1 tahun lebih kehidupan kita telah ditemani oleh pandemi, selama itu pula banyak perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan kita, salah satunya adalah ekonomi. 

Terpampang jelas bahwa dengan adanya pembatasan-pembatasan yang terjadi selama ini sangat berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat, yang tentunya akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Terutama sepanjang tahun 2020 kemarin, ekonomi Indonesia begitu terpuruk, bahkan tercatat sebagai yang paling buruk selama kurun waktu 20 tahun kemarin. 

Walau kini mulai membaik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tercatat minus 0,74% pada kuartal pertama tahun ini. Optimisme yang kini ada juga seakan semakin berkurang dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). yang belum lama diterapkan oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline