Apakah Prediksi Resesi Bank Dunia Akan Terjadi di Indonesia?
Oleh : Staf Departemen Kastrad BEM KM FK Unjani (Dwi Aryasatya Pranaja)
Dikutip dari Bank indonesia inflasi adalah harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Saat ini Indonesia tengah menghadapi terhadap adanya inflasi, karena ditakutkan apabila inflasi ini tidak dikendalikan akan terjadi resesi. Ini bisa kita dalam laporan bank dunia yang berjudul " is global recession Imminent?" yang dimana pada tahun 2023 ini kemungkinan akan terjadi resesi.
Resesi dikutip dari KBBI adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya. Resesi ini memiliki dampak yang luas dalam bidang perekonomian, karena saat resesi ini terjadi akan adanya perlambatan ekonomi yang akan membuat sektor-sektor produksi akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang nantinya akan membuat pengangguran semakin bertambah.
Lalu salah satu penyebab adanya resesi ini adalah inflasi, dikarenakan harga barang dan jasa yang meningkat, masyarakat enggan untuk mengeluarkan uangnya sehingga membuat perputaran ekonomi menurun.
Dikutip dari CNBC Indonesia pada tanggal 9 Agustus 2023 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2023 tercatat menurun mencapai 123,5. Angka tersebut menurun dari 127,1 pada juni 2023. Menurut pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN veteran jakarta terjadinya penurunan keyakinan konsumen ini tidak hanya disebabkan oleh daya beli, tetapi juga inflasi yang ditimbulkan karena kenaikan harga barang dan jasa yang harganya diatur oleh pemerintah.
Pada 20 februari 2023 pada High Level Meeting Pengendalian Inflasi Pusat memiliki lima langkah strategis untuk mencegah inflasi ini yaitu memperkuat Koordinasi Kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mikroekonomi dan mendorong ekonomi nasional, Menjaga inflasi komponen Volatile Food utamanya pada hari keagamaan nasional, Memperkuat ketahanan pangan domestik dengan akselerasi program lumbung pangan dan perluasan kerjasama antar daerah, Memperkuat ketersediaan data pangan untuk merumuskan kebijakan pengendalian inflasi, Memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.
Senin tanggal 14 agustus 2023 Mendagri memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang diadakan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP). Mendagri mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang tinggi untuk mengupayakan pengendalian inflasi. Mendagri juga mengatakan walaupun pada Juli 2023 inflasi nasional terbilang baik yaitu 3,08 persen akan tetapi pengendalian inflasi masih terus bergerak.
"Jadi dari 90 kota yang dilakukan survei minggu lalu, 77 kota mengalami inflasi, mudah-mudahan inflasi tidak di atas nasional, tapi kenaikan inflasi artinya terjadi kenaikan, sementara 13 itu menurun kenaikan harga barang jasanya menurun," ungkap Mendagri saat saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (14/8/2023).
Inspektur Jenderal kemendagri Tomsi Tohir menghimbau kepada pemda agar selalu memperhatikan komoditas yang memiliki pengaruh besar terhadap inflasi dan juga beberapa daerah harus mengupayakan pengendalian dengan cara mengecek harga-harga dipasar.