Lihat ke Halaman Asli

Mini Kajian (KPK)

Departemen Kajian Aksi Strategis dan Advokasi BEM KM Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Penyebab Kembali Naikya Angka Covid-19 di Indonesia?

Diperbarui: 23 Juli 2022   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANTARA FOTO

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Penyebab Kembali Naiknya Angka Covid-19 di Indonesia?

Oleh : Staff Departemen Kastrad BEM KM FK Unjani (Muhammad Tafarrel Al Ghifari)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) memberikan keterangan pers disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) usai mengikuti rapat terbatas terkait PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6/2022). Pemerintah mengonfirmasi temuan kasus varian baru COVID-19 yaitu BA.4 dan BA.5 di Indonesia ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Setelah sempat mereda, angka Covid-19 di Indonesia pada rentang tanggal 16-18 kembali melonjak dengan angka kasus harian mencapai lebih dari 1000 kasus . Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia per tanggal 18 Juni 2022 bertambah 1.264 kasus. Dengan tambahan tersebut membuat kasus positif Covid-19 semenjak awal pandemi menjadi 6.066.908 dengan total 5.902.162 orang sembuh dan 156.684 meninggal dunia.

Data terakhir Covid-19. Sumber : https://covid19.go.id/

Kenaikan angka positif covid di Indonesia menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu terkait dengan protokol kesehatan dan juga munculnya varian baru di Indonesia. 

"Penyebabnya protokol kesehatan sudah mulai longgar," katanya saat dihubungi detikcom Kamis (16/6/2022). "Di samping juga adanya subvarian BA.4 dan BA.5 yang juga menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara," sambung Maxi.

Dicky Budiman, seorang Epidemiolog dan penetili dari Universitas Griffith di Australia juga mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di beberapa negara. Peningkatan kasus di seluruh dunia tidak terlepas dari munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih cepat menular. 

"Kasus di banyak negara lain juga serius jadi kita tidak bisa mengabaikan situasi global. Varian BA.4, BA.5 tingkat reproduksinya tinggi dan lebih infectious . Orang yang sudah terinfeksi Omicron BA.1, BA.2, BA.3 juga bisa terinfeksi lagi. Jadi, jangan heran kalau kasus infeksi bisa banyak. Kita tidak perlu panik tapi waspada harus," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia.

Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di Indonesia, ada 4 kasus yang pertama kali dilaporkan pada tanggal 6 Juni 2022. Dalam laporan itu 1 orang teridentifikasi positif BA.4 dan 3 orang positif BA.5. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline