Lihat ke Halaman Asli

KASTRAT BEM FEB UNAIR

departemen kastrat

Godaan Hujan Investasi di Pulau Rempang Picu Konflik Pemerintah dengan Masyarakat Adat Pulau Rempang

Diperbarui: 29 September 2023   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok, FEB UNAIR

Aksioma dalam praktik bernegara? Yang tak hanya menjadi ironi Rempang, paling terkini; namun dirasai menjadi tragedi, di lini masa pekan-pekan nanti. Lalu kita hendak menikmati pertunjukan klasik model apa lagi, tarung antara swara hati pro rakyat versus godaan "hujan" investasi yang diklaim memikat?

KRONOLOGI KASUS REMPANG

1. Pengembangan Pulau Rempang (2004-2008):

  • Pada tahun 2004, Surat DPRD Kota Batam tanggal 17 Mei membuka peluang investasi ke Kawasan Pulau Rempang, disetujui oleh berbagai fraksi di DPRD Batam.
  • PT Makmur Elok Graha (MEG), yang merupakan anak perusahaan Grup Artha Graha milik Tommy Winata, terpilih untuk mengelola dan mengembangkan Kawasan Rempang.

2. Kendala dan Penyelidikan (2007-2008):

  • Pada 2007, proyek tersebut mengalami kendala karena aduan masyarakat yang mengklaim kerugian negara dalam kerjasama dengan MEG.
  • Tommy Winata diperiksa oleh Mabes Polri terkait masalah ini pada tahun 2008.
  • Proyek tidak terwujud karena masalah pembebasan lahan dan ketidakjelasan pelaksanaan kerja sama.

3. Pengembangan Kembali (2023):

  • Pada Juli 2023, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan Xinyi Group, perusahaan asal China, untuk mengembangkan Pulau Rempang.

  • Xinyi Group berencana menginvestasikan USD 11,5 miliar dalam pembangunan pabrik kaca dan panel surya di Rempang.

4. Protes dan Penolakan Warga (2023):

  • Proyek pengembangan Pulau Rempang oleh Xinyi Group memicu penolakan dari masyarakat setempat, termasuk masyarakat adat dan penghuni 16 kampung tua di Pulau Rempang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline