Lihat ke Halaman Asli

Ungkapan Implikasi Psikologis

Diperbarui: 3 Oktober 2016   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang Anak terjatuh dipinggiran sungai, terlihat barang-barng yang telah ia bersihkan hancur berantakan nyaris tak bersisa.  Karena barang-barang itu terbuat dari kaca, dengan penuh rasa ketakutan anaknya  pulang dengan wajah penuh kecemasan, sambil memangku pecahan piring dan badan penuh berlumuran darah. Setibanya dirumah ia termangu dibelakang pintu. Tiba-tiba ayahnya keluar dengan tanpa disadari melihat anaknya dengan seonggok piring pecah dan berlumuran darah. Lalu ayahnya bilang kenapa ananda nak, Santi jatuh ya, jawabnya mengeluh sembari mengarahkan pandangannya kearah piring pecah, lalu ibuknya bilang kamu kurang hati-hati, sudah tahu jalannya licin. Lalu ayahnya mengarahkan wajahnya kearah ibunya sambil meletakkan telunjuk kemulut dengan suara siiit. Mama kata papanya gak usah begitu inikan sudah hancur tak mungkin kembali utuh lagi. Ya biarkan saja, kalau mama marah dengan anak kita, terlalu banyak kita rugi.

Pertama barang kita sudah hancur, kedua anak kita kena marah sudah barang tentu ia akan sakit, sudah ia capek, ketika mama marah juga akan membuat mama menjadi kurang sehat, tertekan jadi akhirnya kita semua mengumpulkan penyakit. Begini saja yang sudah terjadi kita relakan tak mungkin ia utuh kembali, anak kita tidak ketakutan tertekan, ia  dan kita tetap baik-baik saja. Kita pakai saja yang masih ada, kalau ada uang kita beli lagi, mungkin ada hubungannya bisa karena kita kurang berbagi sesama, oh gitu ya pa, ya karena didalam harta kita juga ada hak orang lain, okelah kalau begitu pa mama mandikan anak kita baru kita bawa kedokter, lalu ibunya menjemput putrinya, nak mandi dulu sayang papar ibuknya, kita sarapan baru kita bawa kedokter sayang ya, gak masalah kalau sudah pecah  tidak apa –apa nak nanti kalau ada rezeki kita beli lagi. Makasih mama kata anakknya santi juga mohon maaf, tadi tempat mandi terlalu ramai akhirnya jalan licin luar biasa papar santi, gak masalah nak mungkin kita harus banyak berbagi, kata papanya bulan depan abis gajian kita berbagi kepanti asuhan, ya ma makasih

Semoga Bermanfaat

Pendem-Batu (Malang) 1 Oktober 2016

Sabtu Pukul  07.46

Kasmantoni, M.Si




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline