Blang Padang jika diuraikan arti kata dalam bahasa Aceh, blang= sawah dan padang adalah padangan, area yang luas tanpa pohon besar. Benar sekali demikianlah penampakan Blang Padang yang terletak di tengah-tengah Kota Banda Aceh. Bersisian dengan Meseum Tsunami, Kantor Kodam Iskandar Muda, rumah Dinas Wali kota dan Wakil Gubernur Aceh.
Bencana alam tsunami Aceh yang terjadi 24 Desember 2004, 18 tahun yang lalu menyisakan kenangan tersendiri bagi warga Aceh. Nah, jika kamu berkesempatan mengitari Lapangan Blang Padang, kamu akan menemui tugu-tugu kecil yang berbentuk seperti pengayuh sampan yang berisikan ucapan terima kasih dari masyarakat Aceh kepada dunia yang telah banyak membantu saat musibah tersebut. Tugu-tugu ini bertuliskan kata terima kasih dalam bahasa negara-negara dunia beserta bendera lambang negaranya.
Selain tugu ucapan terima kasih di Blang Padang, kamu akan menemukan pesawat RI-001 yang merupakan cikal bakal maskapai penerbangan Indonesian Airways, Garuda Indonesia. Sejarahnya, dulu pesawat pertama negara Indonesia dibeli dari sumbangan masyarakat Aceh. Sehingga Pesawat ini dinamakan RI-001 Seulawah. Ini adalah bukti sejarah betapa Indonesianya orang Aceh sejak dulu hingga saat ini. NKRI harga mati.
Sebagai ruang terbuka masyarakat sekitar Blang Padang memanfaatkannya sebagai arena olahraga. Senam, jogging dan sepak bola adalah olahraga yang paling sering terlihat saat penulis mengunjungi Blang Padang. Selain itu, Blang Padang yang memiliki luas delapan hektar tersebut juga kerab terlihat anak-anak muda dalam kelompok kecil berlatih silat, taekwondo dan ilmu bela diri lainnya.
Rasanya tidak lengkap bila sebuah ruang publik yang ramah anak ini, tidak dilengkapi dengan warung jajanan kekinian di tempat tersebut. Sehingga pilihan seperti bakso, mie aceh, aneka gorengan serta minuman bisa dengan mudah kita dapatkan. Terutama saat sore sampai dengan malam hari. Makin sore makin ramai. Jika ada acara tertentu tempat ini tetap ramai hingga menjelang tengah malam.
Sebelum kita membicarakan lebih lanjut mengenai Blang padang sebagai ruang terbuka, saya mencoba menulis kembali apa sebenarnya ruang terbuka itu. Ruang terbuka adalah lahan atau tempat dengan sedikit atau tanpa bangunan atau dengan jarak bangunan yang saling berjauhan. Ruang terbuka ini dapat berupa pertamanan, tempat olah raga, tempat bermain anak-anak, perkuburan dan daerah hijau pada umumnya. Dengan adanya ruang terbuka diharapkan selain sebagai tempat yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum dari berbai kalangan, ruang ini juga berfungsi sebagai peredam bisingnya kendaraan bermotor dan sebagai penghasil oksigen dan juga sebagai filter dari debu yang mengotori udara wilayah sekitar ruang terbuka.
Apa yang kemudian alasan yang menyebabkan Blang Padang menjadi alternatif ruang terbuka yang paling disukai karena selain tempatnya luas, ia terletak di tengah kota. Selain itu tempat ini juga sangat asri dengan rumput hijau. Terdapat lintasan lari dan juga di pinggirnya terdapat pohon-pohon besar yang seolah memagari area Blang Padang.
Blang Padang walau pada awalnya tidak diniatkan sebagai ruang terbuka hijau, tetapi saat ini keberadaannya dirasakan sangat bermanfaat. Oleh karena itu, penting bagi pengunjung untuk terus menjaga keasrian, kebersihan dan kenyamanan lapangan Blang Padang. Sehingga Lapangan yang juga sering dijadikan tempat salat Idul Fitri dan Idul Adha ini dapat terus dinikmati oleh seluruh masyarakat Aceh umumnya serta masyarakat Kota Banda Aceh khususnya.
Saat ini saya pikir untuk kota Banda Aceh dan juga kota-kota lainnya di seluruh kabupaten kota hendaknya menambah bagi ruang terbuka bagi yang sudah ada, dan membuat ruang terbuka baru yang seperti ini. Di tengah-tengah kesibukan masyarakat menjalani aktifitas sehari-hari ada tempat yang dapat diakses oleh seluruh warga untuk bersantai bersama teman dan keluarga.
Demikian teman-teman, semoga corat-coret ini bermanfaat. Be in Love with your life.