Lihat ke Halaman Asli

Dwi Okta Nugraha

Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Lebih Ampuh Car Free Night, Car Free Town atau Jam Malam?

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135660390029166944

[caption id="attachment_224125" align="aligncenter" width="790" caption="source picture : blogs.voanews.com"][/caption]

All hands,

Mendekati malam pergantian Tahun 2013, ramai2 beberapa kota besar di Indonesia terutama Ibu Kota telah menyiapkan mekanisme guna menekan tingkat kemacetan akibat kepadatan kendaraan bermotor, yakni Car Free Night ,Pelarangan melintas bagi kendaraan bermotor si beberapa ruas jalan tertentu saat malam hari. Sepintas upaya ini memang terdengar tepat, pemberlakukan Car Free Night dipilih karena cara ini memang cukup mudah diterapkan, tak berbeda jauh dengan Car Free Day. Tetapi dilihat dari hari dan timingnya, Car Free Day lebih gampang di berlakukan mengingat biasanya dilakukan di hari minggu, dimana jumlah kendaraan tidak sebanyak dengan malam tahun baru yang tumpah ruah, disisi lain Car Free Night masih menyisakan kelemahan, yakni tak semua ruas jalan ditutup otomatis titik keramaian bakal bertumpu pada ruas jalan yang tak ditutup. So, Sanggupkah Car Free Night membendung guyuran kendaraan dan membuat banyak lautan manusia beralih ke jalan kaki ato bersepeda ? we’ll see

Selanjutnya Car free towns/Cities/Region, aturan yang tidak mengijinkan semua kendaraan bermotor memasuki sebuah kota atau wilayah tersebut. Cakupan yang lebih luas ketimbang Car Free day dan Car Free Night. Kota yang menerapakan zona larangan kendaraan bermotor biasanya sudah memiliki sarana transportasi publik yang lebih diminat warganya dan menjadi Trademark kota tersebut, untuk kota2 besar di Indonesia, Car Free Towns belum cocok diterapkan, kendaraan pribadi udah kadung menjamur sangat tak mungkin untuk dilarang, namun bila aturan Car Free Towns hanya diterapkan selama beberapa jam saja mungkin bisa diterapkan di kota2 tanah air.

Terakhir pemberlakuan Jam Malam, istilah jam malam terdengar memiliki citra ‘menakutkan’, tak lain karena Jam Malam biasanya diterapkan untuk daerah ber konflik, yakni aturan yang melarang semua warga untuk keluar rumah di malam hari, bila aturan ini disambungkan atau dikaitkan dengan malam tahun baru bisa menjadi alternatif pengurai kemacetan dan kesemrawutan malam tahun baru. Seluruh penduduk kota dilarang keluar rumah saat Tahun baru, otomatis jalanan akan sepi dan banyak orang merayakan pergantian tahun dirumah masing2 bersama keluarga tapi apa semua orang di indo kepengin untuk tidak merayakan Tahun baru diluar, berkumpul bersama-sama, mengadakan pesta atau menonton kembang api, tidak bukan? bagi orang2 yg lebih menyukai pergantian didlam rumah mungkin mendukung aturan ini. Jalanan sepi, kecelakaan karena kepadatan di Tahun baru bisa dikurangi, pesta2 hedonis yang tak bermanfaat bisa dihilangkan.

At least, semua sebenarnya kembali ke masing2 Individu, bila semua orang berperilaku disiplin, sadar dan patuh berlalu lintas, kelancaran berkendara bisa terwujud, kesemrawutan bisa dihindari dan angka kecelakaan terminimalisir.

Kasamago's Blog.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline