Lihat ke Halaman Asli

Dwi Okta Nugraha

Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Babak baru Ukraina dan Krimea

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

footage.shutterstock.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="footage.shutterstock.com"][/caption]

Setelah ramai perang mulut antara Presiden Putin dan Presiden Obama dalam menyikapi krisis Ukraina dan Pemisahan Crimea, kini konflik ukraina semakin menarik setelah kelompok Hacker Anonymous berhasil meretas email antara diplomat Amerika dengan salah satu pejabat militer Ukraina yang berisi perintah untuk membantuk menciptakan konflik baru di Ukraina sebagai upaya legitimasi kehadiran pasukan Amerika ke Ukraina. Entah dengan terbongkarnya informasi ini Amerika akan terus jalan mencari celah agar mendapat dukungan internasional atau tidak namun Rusia kemungkinan sudah menyiapkan antisipasi terhadap wacana False Flag War oleh Amerika, antara lain terus menambah dan menancamkan kekuatan penuh di seluruh semenanjung Crimea.

Hari ini 16 Maret 2014, Crimea akan melaksanakan Referendum yang sudah dinanti dan direncanakan oleh Rusia. Pemerintah pusat Ukraina yang sekarang sudah jatuh dari pelukan Rusia sudah tak dapat diandalkan lagi, Crimea yang menjadi pangkalan armada laut hitam dan akses penting geostrategis Rusia sangat diprioritas untuk dilindungi dari campur tangan Barat, Jalan yang dipilih Kremlin adalah memisahkan Crimea dari Ukraina sesegera mungkin. Selain itu, Crimea dihuni oleh mayoritas etnis Rusia yang secara historis siap kembali ke pangkuan federasi Rusia. Bila jalannya Referendum Crimea sesuai planning Moskow, maka Rusia berhasil memenangkan perang dingin melawan Barat yang dimulai sejak konflik Ukraina meletus.

Merdekanya wilayah Crimea dari Ukraina merupakan pukulan telak Rusia kepada Barat dan menjadi catatan kelam bagi Ukraina. Potensi perang fisik memperebutkan Crimea antara Rusia vs Ukraina dapat terjadi kapan saja Ukraina jelas tidak rela luas wilayahnya teramputasi. Meski Begitu, dalam sejarahnya Crimea adalah bagian dari wilayah Kekaisaran Rusia, pada 1853-1856 berlangsung Perang di Semenanjung Krimea yang melibatkan banyak negara yakni Turki, Inggris, Perancis dan Sardinia melawan Rusia. Perang Krimea adalah salah satu perang terbesar dalam sejarah manusia, sedahsyat perang waterloo ataupun Perang dunia. Perang ini dilandasi oleh motif klasik seperti Ekonomi dan Persaingan antara bangsa, disisi Turki, Inggris mereka tak menginginkan Rusia meluaskan pengaruhnya sedang bagi Rusia sangat menginginkan akses ke perairan hangat karena pelabuhan Rusia di Artic dan Baltic, membeku saat musim dingin.

Last, Konstelasi dunia telah berubah drastic semenjak Amerika dan Uni Eropa tergelincir dalam krisis ekonomi, negara yang tergabung dalam BRICS mulai memainkan peran pentingnya dalam mengambil alih titik titik kekosongan dalam hegemoni barat terhadap dunia. Setelah kampanye War on Terror Amerika menemui titik jenuh, dunia disuguhkan kampanye baru dalam bentuk Perang Asimetris seperti yang terjadi pada dunia Arab, Afrika Utara hingga Ukraina. Main control dalam riuh pikuknya konflik didunia ada pada kendali Amerika dan sekutunya sebagai salah satu cara yang ditempuhnya dalam melindungi hegemoninya dari Rusia, China dan Iran. Jika perang Asimetris barat ini berujung pada kegagalan, kita tinggal tunggu saja apa bentuk serangan baru yang akan diciptakan barat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline