Lihat ke Halaman Asli

Rizki Subbeh

SAYA ADALAH SEORANG GURU

Inilah Alasan di Balik Pro-Kontra Iqbaal "Dilan" pada Film Bumi Manusia

Diperbarui: 27 Mei 2018   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wow.tribunnews.com

Sudah banyak yang memberikan respon terpilihnya Iqbal sebagai pemeran pada film Bumi Manusia. Mulai dari kepercayaan dari aktor muda Iqbal Ramadhan hingga kekecewaan terpilihnya mantan pemeran Dilan 1990 itu.

Ada juga yang melibatkan unsur umur dan karakteristik lainnya termasuk bayangan Dilan masih menempel pada diri Iqbal sendiri. Itu semua merupakan bentuk ketakutan dan pro kontra terhadap novel yang menjadi rujukan utama sebagai perubah sejarah kesusastraan Indonesia. 

Terlepas dari semua pro-kontra yang gempar di beberapa media. Mari kita ulas kenapa banyak pro kontra saat sebuah novel di garap menjadi film. Apalagi novel yang digarap memeliki amanat yang menyangkut dari karakteristik bangsa sendiri.

1. Durasi Waktu (Batasan Durasi)

Perbedaan utama dari sebuah novel dengan film adalah waktu yang dimainkan. Kita tidak bisa tutup mata bahwa novel merupakan cerita yang bisa saja memakan waktu cerita hingga berhari-hari / berbulan-bulan / bertahun-tahun dengan alur cerita yang sangat kompleks demi terciptanya sebuah pesan dari novel itu sendiri. Sedangkan film, pasti memiliki batasan waktu.

Itu semua dapat merugikan meski sebelumnya para kreator rumah industri film berdiskusi dengan mengambil beberapa adegan yang di anggap sudah mewakili cerita novel tersebut. Ketika novel sudah diresmikan akan dijadikan menjadi film tentu akan dirangkai dengan sedemikian dengan perhitungan waktu yang pas. Jika sudah begitu maka jelas akan ada sebuah cerita yang dibuang begitu saja tanpa ada rasa ibah.

Kalian juga paham karya sastra merupakan karya yang memiliki struktur cerita. Ketika suatu karya sastra "Novel" yang memiliki struktur cerita di penggal/dikurangi/disadur beberapa ceritanya demi target waktu atau durasi film, maka apa yang akan terjadi? Jelas kalian sendiri yang akan tahu jawabannya.

2. Diubahnya Struktur Cerita

Antara film dan novel pasti memiliki struktur cerita yang tidak sama. Itu semua tentu terjadi karena kebebasan dalam menerapkan suatu cerita. Contoh Alur dalam novel belum tentu sama dengan film yang mengadaptasi novel. Realnya, masih ingat film filosofi kopi? pada film filosofi kopi memiliki adegan flashback yang justru dalam cerpennya sendiri tidak ada. 

Jadi apakah film Bumi Manusia dapat menampilkan struktur cerita yang kompleks sesuai novel? tanpa mengubah struktur novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

3. Imajinasi Pembaca dan Cinephile

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline