Lihat ke Halaman Asli

Esemka Nahdlatun Nasyiin

Siswa/i SMK Nahdlatun Nasyiin

Maraknya Pekerja Rokok Ilegal di Pamekasan

Diperbarui: 11 November 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswi Kls XII SMK Nahdlatun Nasyiin

Di Pamekasan banyak pabrik rokok. Banyak masyarakat Pamekasan bekerja sebagai pekerja rokok ilegal atau pun legal. Mereka sangat antusias dalam bekerja rokok ilegal, karena penghasilanya lebih banyak di bandingkan dengan rokok legal, pendapatan dari bekerja sebagai pekerja rokok ilegal – dalam membuat bungkus rokok saja – bisa mencapai 250.000 perminggunya. Sedangkan rokok legal mencapai 120.000 perminggunya.

Ada salah seorang pengusaha rokok ilegal terkenal di Madura. Selain sebagai pengusaha rokok ilegal, dia membeli tembakau masyarakat Madura dengan harga yang sesuai dengan kuantitas dan kualitasnya. Masyarakat menjual hasil panen tembakaunya kepadanya dalam bentuk rajangan. Akan tetapi, ada beberapa kasus penjualan tembakau kepadanya dengan kondisi daun yang masih muda yang mempengaruhi terhadap kualitas tembakau, sehingga dia memberi himbauan kepada para petani dan pedagang tembakau untuk memanen tembakau ketika sudah tua atau sudah pas untuk dipanen. Selain itu, bisa merugikannya.

Dampak negatif rokok ilegal bagi masyarakat meningkatkan jumlah perokok pemula. Dikarenakan harganya lebih murah dibandingkan rokok legal. Selain itu rokok ilegal bisa menyebabkan penyakit paru-paru dll.

Kebanyakan masyarakat bekerja rokok ilegal karena kurangnya lapangan pekerjaan serta minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seharusnya masyarakat berperan penting dalam memberantas peredaran rokok ilegal. Bekerja di pabrik rokok ilegal dan legal sangatlah berbeda. Terlihat dari jumlah upah yang didapatkan, selain itu jam kerja yang tidak ditentukan serta bisa dikerjakan dirumah penduduk.

Penulis : Zahrarul Aini

Siswa Kls XII SMK Nahdlatun Nasyiin

Editor : Abdul Hamid Al-mansury

Guru SMK Nahdlatun Nasyiin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline