Lihat ke Halaman Asli

Puasa, Antara Ujian dan Sweeping

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bulan-bulan Ramadhan yang lalu  seringkali terjadi aksi sweeping oleh ormas yang mengatasnamakan agama, dengan garang mereka menutup paksa dan memporak-porandakan tempat-tempat hiburan, maupun warung remang-remang yang nekat beroperasi di bulan Ramadhan. Kalo dipikir-pikir ngapain juga mesti di sweeping segala, selain nyusahin orang juga ga bermanfaat, lepas dari haram tidaknya usaha mereka.(kalo dianggap haram kenapa hanya pada bulan puasa saja ditutup, kenapa tdiak ditutup selamanya)

Jadi kalo hakikat puasa di bulan Ramadhan adalah ujian untuk menahan godaan hawa nafsu , dengan adanya sweeping justru akan menurunkan kualitas dari ujian tersebut, karena segala sesuatu yang bisa menimbulkan godaan serta membatalkan puasa telah hilang dari pandangan mata, meskipun tidak semuanya.

Ibarat UNAS, jika ada peserta mendapat bantuan dari pihak luar akan dianggap sebagai sebuah kecurangan dan sudah barang tentu akan didiskualifikasi.

Demikian halnya dengan ibadah Puasa di bulan Ramadhan, sweeping ini justru akan merugikan bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa, dan bisa juga dianggap sebagai sebuah kecurangan secara tidak langsung, dan konsekuensinya ibadah puasanya menjadi kurang berbobot, karena  semakin berat godaannya/ujiannya, tentu akan membuat ibadah puasa  menjadi lebih berkualitas tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga

So, ngapain juga juga mesti di sweeping?  biarin ajalah, namanya juga ujian…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline