Pada suatu ketika terjadi perdebatan sengit antara sebotol bir dan sehelai kanvas di sebuah studio,
Botol Bir :
"Hey kanvas, apakah kamu tahu bahwa tanpa adanya diriku, kau bukanlah apa-apa, kau hanyalah sehelai kain tak berguna, akulah yang membuatmu jadi bernilai dengan perantaraankulah tercipta goresan-goresan ekspresif diatasmu."
Kanvas :
"Tol.. botol, kamu jangan jangan asal ngomong ya, justru karena dirikulah yang membuatmu berharga, kalau tidak ada aku kamu hanya akan menjadi bagian dari sampah masyarakat.
Botol Bir :
"Dasar guwoblok..,tidak punya otak, apa kamu tidak bisa melihat, bahwa aku ini adalah simbol pergaulan, simbol gengsi, aku ini datang dari langit untuk meniggikan derajat kalian, untuk membuat kamu ini menjadi bernilai."
Kanvas :
"Cuih..., apanya yang bernilai, kamu sendiri hanya akan bernilai bila sudah sampai di tangan tukang loak, itupun jika jumlahmu banyak."
Belum sempat botol bir menjawab, terdengar suara gemuruh, terjadi gempa 6,7 skala richter, studio itu runtuh menimpa mereka, semuanya hancur tak bernilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H