Lihat ke Halaman Asli

Apa?

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kini

hamparan kasar membentang sepanjang galah

tak arang hanya untuk mencapai bintang

kutarik semua yang dapat menghantarkanku pada titik shinta

namun,panah panah yang tak singkron hanya ingin melewati fokus

hingga semua tak sejalan

indera untuk berbicara yang membentuk sudut

tak enak dipandang

karena yang ada hanya paksaan

ini sudah bukan zamanmu

bangun ! sadarlah !

langitmu sudah berganti

sekarang tak akan seperti zaman batu

mencekik, memuncak, sesak

ubun-ubun mengelupas

perih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline