Lihat ke Halaman Asli

Thony hasanuddin

Hamba menghamba

Terlena oleh Sia-sia

Diperbarui: 20 Desember 2019   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awalnya aku masih hanya berharap saja
Pada salah satu anugerah tuhan yang pernah tercipta
Yang dapat menentramkanku dengan sebuah tampak  keindahaan
Yang selalu kubayangkan membawaku pada benar-benar kebahagiaan
Padahal, itu hanya sebatas suatu hal yang fana
Padahal, hal itu hanya bayang-bayang kuat karena harapku saja

Relungku yang terdalam berkata jangan sampai kau buat sia-sia
Fikiranku mulai dipengaruhi kata-kata dari dalam dada
Jiwaku tergugah untuk harus melaksanakannya
Dan pada akhirnya, seluruh nafsuku yang paling berkuasa

Kupaksalah untuk memulai sebuah langkah dengan penuh kesemogaan
Semoga, akan tercapainya harapku padanya
Semoga, perandai-andaianku menjadi benar-benar nyata adanya
Semoga, semua ini tidak berakhir buruk karena nafsu padanya

Berhari-hari kuberkelana menuju entah tujuanku padanya
Mencari celah, mencari jalan, mencari sebuah kunci untuk membuka hatinya
Pelan-pelan kumengais semua tentangnya
Berhati-hati kumulai dekap dengan lembut hatinya
Agar benar-benar kupahami apa yang menjadi kebahagiaannya

Tapi setelah jauh kumengarungi sampai dalam hatinya
Yang tadinya kupuja, kuprioritaskan, hingga kuperjuangkan
Yang membuatku menutup mata akan semua keadaan lain
Yang mempengaruhiku untuk terus bergelut dengan secercah harapan
Yang menulikanku dari segala nasihat untuk kebaikan

Malah dengan se-enaknya berlaku sangat menyakitkan
Dan menghukumku dengan penuh kesia-sia'an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline