Meningkatnya usia harapan hidup seiring dengan meningkatnya angka kejadian penyakit degeneratif, salah satunya yaitu demensia. Sebagai bagian dari gangguan neurokognitif, demensia belum memiliki obat yang menyembuhkan.
Demensia juga berdampak menurunkan kemandirian orang dengan demensia (ODD) dalam melakukan aktivitas harian sehingga seringkali menurunkan kualitas hidup ODD. Ketergantungan ODD khususnya lansia, pada akhirnya membutuhkan orang yang secara khusus merawatnya.
Hal ini berdampak pada kesejahteraan dan perekonomian keluarga, masyarakat, dan negara. Seluruh negara di dunia merasakan dampak ini dan mulai secara aktif menanggulangi demensia secara lintas sektoral.
Alzheimer Indonesia (ALZI) berupaya meningkatkan taraf hidup orang dengan demensia dan caregivernya. Berdiri sejak Oktober 2018, ALZI Cabang Semarang hingga kini aktif dalam berbagai kegiatan yang mensupport ODD.
Kamis, 11 Desember 2019 Alzi bersama relawan pengurus dari STIKes Karya Husada Semarang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan dini demensia untuk masyarakat umum di Kelurahan Krobokan yang disiapkan oleh Puskesmas Bulu Lor. Kegiatan ini berkaitan juga dengan HUT Dharma Wanita Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.
Sosialisasi demensia dipandu oleh Fery Agusman yang juga Ketua STIKes Karya Husada Semarang. Sebagai narasumber, Fery menegaskan kepada masyarakat untuk tidak maklum dengan pikun. Masayarakat diharapkan memahami tanda dan gejala dini demensia khususnya pada lansia.
Sosialisasi dilanjutkan dengan deteksi dini demensia yang melibatkan dosen dan mahasiswa dengan Mini-Cog Clock Drawing Test. Lansia diminta untuk menggambarkan jam dinding lengkap dengan rangkaian angka dari 1-12.
Berdasarkan hasil mini-cog ini, terdapat dua gambaran yang menunjukkan gejala dini demensia. Hasil ini kemudian dikoordinasikan dengan Puskesmas sempat.
Di hari yang sama, Alzi juga melakukan edukasi terhadap pekerja sosial Panti Werdha Pucang Gading. Kegiatan ini juga mendapat support dari Tim Terpadu Geriatri RSUP Dr Kariadi.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini awalnya dipersiapkan sebagai bagian dari rasa syukur setahun Alzi Semarang berkegiatan.” ungkap Dewi Nilasari selaku ketua Alzi Cabang Semarang. “Dengan ide awal berdonasi pampers dan mengedukasi pekerja sosial di Panti Werdha, Alhamdulillah end up dengan support yg luar biasa dari sekian banyak pihak.” Lanjutnya.
Masalah yang sering dialami oleh ODD antara lain inkontinensia urin. Alzi memberikan edukasi penatalaksanaan inkontinensia urin pada pekerja sosial di Panti Werdha Pucang Gading yang merupakan panti werdha tidak berbayar yang dikelola DinSos Propinsi Jawa Tengah.