Lihat ke Halaman Asli

adi susilo

pemerhati sosbud

Rafale Mantabkan Ruang Udara Indonesia

Diperbarui: 21 Mei 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

TNI AU akan mendapatkan tambahan pesawat tempur besutan dari Dassault Aviation Perancis. Dari release humas Kemenham kontrak pengadaan telah dilaksanakan melalui tiga tahap secara keseluruhan sejumlah 42 unit pesawat. Kontrak pengadaan pesawat yang pertama dilaksanakan pada bulan September 2022 sejumlah enam unit, pada Agustus 2023 sejumlah 18 unit dan Januari 2024 sejumlah 18 unit. Pesanan pesawat tersebut dijadwalkan akan dikirim dan tiba di tanah air pada awal tahun 2026.

Pilihan kepada Dassault Aviation yang di inisiasi oleh Kemenhan tersebut patut diapresiasi. Perancis dan Indonesia sebagai salah satu negara produsen pesawat tempur telah mempunyai  hubungan Sejarah maupun budaya sangat baik. Pada saat sekolah di SMA yang jurusan IPS tentu tidak asing dengan Pelajaran Bahasa Perancis. Sebaliknya dengan adanya pesanan tersebut pihak Perancis dapat memantabkan di sisi pemasaran paling tidak ke negara negara Kawasan Asia Tenggara.

Rafale termasuk pesawat tempur canggih yang menjadi andalan negara negara anggota NATO yang mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in depth, pengintaian udara dan serangan anti kapal. 

Kelebihan lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara ke udara jarak jauh  Beyond Visual Range ( BVR ) METEOR dan MICA. Persenjataan lain juga dapat dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand off jarak jauh SCALP, rudal anti kapal AM 39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan Meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memutahkan 2,500 peluru per menit.

Keberadaan pesawat Rafale menjadi tambahan kekuatan dan kesiapan TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara di udara. Di Perancis sendiri armada pesawat tempur Rafale dipakai sejak tahun 2004 dan pada Angkatan udaranya pada tahun 2006. Rafale memiliki bentang sayap 10,90 meter dengan Panjang 10,30 meter dan tinggi 5,30 meter. 

Berat Rafale dalam keadaan kosong sekitar 10 ton, sedang berat maksimal yang dapat ditopang adalah 24,5 ton. Kecepatan terbang sekitar 2.205 km/jam dan mampu terbang ketinggian hingga 15 ribu meter. Pada bagian system, Rafale dilengkapi system bantuan pertahanan terintregrasi Bernama SPECTRA yang melindungi pedawat dari serangan udara maupun darat dengan teknologi siluman virtual berbasis perangkat lunak.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline