Lihat ke Halaman Asli

adi susilo

pemerhati sosbud

Menyisir Petilasan Mbah Sholeh Darat di Semarang

Diperbarui: 18 Mei 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi: Masjid Sholeh Darat

Menarik untuk disimak perjalanan mbah Sholeh Darat dalam menyampaikan pesan dakwah dengan karyanya yang hingga saat ini bisa didapatkan. Namun karya tersebut ditulis  bahasa Jawa dengan huruf Arab Pegon. Jadi dalam tulisan huruf Arab tersebut kalau dibaca adalah kata kata dalam bahasa Jawa. Untuk mempelajari kajian karya Sholeh Darat ini kaum muda menyelenggarakan kajian bergilir bertajuk " Kopi Soda " di minggu ketiga setiap bulannya. KH Sholeh Darat mempunyai nama lengkap Muhammad Sholeh Bin Umar Al Samarani. Lahir dari Desa Kedung Jumbleng Kecamatan Mayong Kab. Jepara.

Sejarah dan perjuangan Kiai Sholeh Darat dalam mendalami ilmu ke Islamannya dimulai dari ulama ulama Jawa hingga ke Makkah. Mungkin tidak banyak yang mengenal Sholeh Darat namun dikalangan yang mempelajari Toriqoh pasti akan mengunjungi petilasan yang dapat ditemukan di Kampung Darat yaitu di daerah Semarang Utara tepatnya jalan Layur saat ini. Petilasan maqom dan masjid bisa dijunjungi setiap saat. Bahkan banyak pengunjung mampir di masjid untuk sholat dhuha sebelum melihat maqomnya. Setiap 10 syawal diadakan haul yang dihadiri oleh keluarga besar dan dari kalangan pemerhati di lingkungan masjid Sholeh Darat. Rata rata pengunjung banyak dari Semarang dan sekitarnya bahkan hingga dari Jawa Timur.

dok.pribadi: Maqom Kyai Sholeh Darat 

Sholeh Darat dalam melakukan perjuangan melakukan dua metode baik jalur kultural maupun struktural. Beliau menggunakan aksara Pegon sebagai media untuk berkomunikasi kesehariannya dengan para santrinya maupun kalangan awam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline