Sejak digulirkannya perang melawan covid-19 Maret 2020 lalu hingga awal Oktober 2021 sudah banyak pengalaman yang dapat dibagikan disini. Mulai dari pencegahan, penanganan pasien hingga memandikan jenazah dan menghantarkan ke pemakaman adalah pengalaman yang cukup seru.
Dua tahun covid telah melanda dunia bahkan ternyata sampai juga dilingkungan kita sendiri. Baik itu lingkungan keluarga, teman, relasi kerja bahkan tetangga tak luput dari serangan covid hingga ajal menjemput.
Disisi pencegahan, terhadap keluarga sudah disiapkan berbagai makanan suplemen dan vitamin. Di lingkup tetangga sudah dilakukan pencegahan sesuai anjuran protokol kesehatan dan setiap dua minggu dilakukan penyemprotan yang dikomandani oleh bapak RT.
Tak bisa mengelak ternyata hadir juga di tengah tegah kita. Bilamana bertemu yang diduga terkonfirmasi positif dilakukan gotong royong membantu warga selama isolasi dirumah.
Cukup menguras tenaga dan biaya akan tetapi ketulusan dan keihlasan serta semangat gotong royong masih tertanam. Mungkin ini sisi positif diturunkannya wabah covid. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Dinas terkait ada kekompakan.
Kalau di evaluasi dari wilayah dalam ikut penanganan yang terkonfirmasi positif dan dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut hampir seratus persen meninggal.
Dari informasi yang diperoleh rata rata ada penyakit yang menyertai sebelumnya. Sehingga beberapa statemen warga bilamana tidak berat jangan pergi periksa di rumah sakit nanti dicovid kan.
Permakluman juga terhadap penanganan pasien bilamana sudah masuk rumah sakit oleh tenaga kesehatan yang terbatas adanya limpahan pasien hampir 4 kali lipat dari kondisi normal. Kalau sisi bisnis ada lonjakan permintaan bisa menambah keuntungan, tapi ini adalah lonjakan orang sakit, malah bikin susah orag banyak.
Kalau disimak dalam perang terhadap covid garda terdepan bukannya dari tim kesehatan tetapi malah dari TNI dan Polri. Bisa dimaklumi strategi menekan serangan covid diperlukan seperti strategi peperangan sesungguhnya.
Kalau kita sebagai masyarakat bawah tinggal suporting menutup ruang penyebaran virus nya. Waktu lonjakan covid bulan Juli 2021 lalu bilamana ada yang meninggal tidak covid pun sepi dari pelayat, bahkan memandikan jenazahpun dari keluarganya terdekat tidak berani mendekat.
Upaya penanganan, pencegahan serta penghalauan sudah dilakukan oleh semuanya. Mulai dari vaksinasi hingga bantuan bantuan lain dan ketaatan warga dengan protokol kesehatannya.