Anak Berkebutuhan Khusus dalam dunia pendidikan mereka adalah penyandang ketunaan. Mereka benar-benar luar biasa dan special sekali. Anak berkebutuhan khusus ( children with special needs ) bukan anak cacat atau anak idiot seperti yang selama ini orang awam sebutkan gelar bagi mereka.
Anak berkebutuhan khusus selalu dipandang sebelah mata. Anak berkebutuhan khusus bukan penyakit. jadi jika masih ada yang berfikir anak berkebutuhan khusus ini menularkan kekurangan mereka , maka itu adalah pendapat yang sangat salah. Mereka lahir dengan cara yang sama seperti kita. Diciptakan dari Pencipta yang sama.
Tak pantas rasanya mengkategorikan anak berkebutuhan khusus sebagai anak cacat .Mereka juga berhak mendapat nama dan julukan yang baik. Anak berkebutuhan khusus bukan anak yang dilahirkan biasa. Mereka terlahir dari orang tua yang luar biasa.
Sejak lama Istilah "cacat" harusnya sudah lenyap dimasyarakat, karena itu bukanlah kata yang pantas untuk menyebut anak berkebutuhan khusus. Di jaman sekarang mereka adalah Anak berkebutuhan Khusus (Children with Special needs).
Istilah untuk mereka sekarang bukan lagi buta tapi tunanetra bukan lagi tuli tapi tunarungu, bukan lagi cacat fisik tapi tunadaksa, bukan lagi keterbelakangan mental tapi tunagrahita. Selain itu ada juga anak-anak berkebutuhan khusus lainnya seperti Autis, Down Syndrome, ADHD(Attention Defisit Hyperactive Disorder).
Dan saat ini mereka lebih dikenal dengan penyandang disabilitas, kaum disabilitas dan yang lebih baik adalah Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ). Begitulah harusnya mereka dipanggil secara istilah. Nama cacat adalah nama panggilan yang bercampur degan kalimat hinaan yang secara tidak sengaja dilontarkan banyak orang pada mereka.
Sedangkan menurut ahli (Heward) Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik.
Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, Anak Berkrbutuhan Khusus memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi anak tunanetra mereka memerlukan tulisan braile sebagai modifikasi teks bacaan dan anak tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi anak berkebutuhan khusus temporer dan permanen.
Sedangkan Pendidikan vokasional adalah salah satu program pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah luar biasa yang lebih menekankan pada praktek langsung dikaitkan dengan masalah pekerjaan.
Pendidikan dan pelatihan vokasional perlu diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus sejak usia dini, agar mereka dapat hidup mandiri di masyarakat dengan keahlian yang dimilikinya.
Orang tua, guru dan sekolah , khususnya Sekolah Luara Biasa, memiliki peran penting untuk memberdayakan Anak Berkebutuhan Khusus yang diharapkan kelak memiliki masa depan seperti anak-anak pada umumnya.