Lihat ke Halaman Asli

Kurelakan

Diperbarui: 29 Desember 2022   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku relakan angin yang bertiup menyapa dedaunan

ku relakan  gemericik  hujan jatuh membasahi bumi

ku relakan kamu pergi 

seperti ku relakan itu semua 

sebab merelakan mu bukan suatu yang sulit dipertahankan

sebab duri kecil yang bersemayam teduh

namun menyita kepedihan

duri yang tak disadari

sebab hadirmu berawal seperti bunga mawar 

indah harum dalam sentuhan nafas

namun berduri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline