Lihat ke Halaman Asli

kartika sariseptanti

pemerhati lingkungan

Berjualan Daster di Online Marketplace

Diperbarui: 8 Mei 2019   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Berdagang menjadi alternatif saya ketika menjadi pengangguran dari kerja kantoran. Berdagang mudah dilakukan dan tidak menyita banyak waktu. Namun, untuk memulai berjualan perlu semangat dan keteguhan hati yang tidak setengah-setengah. Awal jualan hanya di "pasar kaget" setiap minggu pagi di pojok kota Ciledug pada tahun 2014. 

Durasi berjualan hanya 3 jam dimulai pukul 07.00 berakhir pukul 10.00 WIB. Kami memilih berjualan gamis anak produksi Solo. Pertimbangannnya, langsung dari tangan pertama dan harga relatif murah namun tidak murahan sehingga dengan hanya uang 2 juta bisa dapat 60 pcs baju. Berdagang dengan cara konvensional seperti ini tetap menghasilkan keuntungan bersih sebesar 200.000/hari sudah dipotong biaya kebersihan, palak preman, jajan, dan parkir motor. 

Namun, minggu ketiga berjualan terjadi insiden tawuran antarpreman karena memperebutkan lapak tersebut. Mengerikan, mereka saling membacok satu sama lain. Dan, sejak itu kami rehat dari berjualan dengan trauma yang cukup pedih. Dan akhirnya kami kembali menjadi buruh swasta dengan jam kerja minimal 8 jam/hari.

Empat tahun kemudian saya menjadi pengangguran kembali dan tetap ingin berjualan. Namun, sebelum berjualan saya mulai belajar produk yang akan dijual, mencari modal, mencari teknik berjualan yang sederhana namun berprospek, dan mencari agen yang pastinya dapat harga grosir. akhir-akhir ini online market place sedang booming (bukalapak, shopee, tokopedia)  dan saya tertarik terjun di dunia itu. 

Oya, saya tidak tertarik berjualan melalui instagram, facebook, karena hak dan kewajiban pembeli dan penjual tidak jelas. sedangkan, jika berjualan di online market place ada pihak ketiga sebagai perantara pembeli dan penjual dan ikut membantu jika terjadi masalah antara penjual dan pembeli. 

Nah, pada saat itu saya habis melahirkan dan selalu memakai daster , akhirnya terpikir berjualan daster. Ada beberapa pertimbangan kenapa harus daster? pertama, model daster hanya itu-itu aja sehingga tak lekang oleh waktu. 

Kedua, saya tinggal di Solo dan kita semua tahu kalau Solo itu gudangnya batik termasuk daster batik. Ketiga, teman-teman SMA saya banyak yang menjadi produsen batik dan daster. Akhirnya memantapkan hati dengan modal yang ada (4 juta dari jamsostek) untuk dibelikan daster. 

Oya, saya tidak menggunakan cara dropship karena bertentangan dengan paham agama yang saya anut. Jadi benar-benar stok barang di rumah. SATU PESAN BERMAKNA DARI TEMEN SAYA YANG BISA DIKATAKAN JURAGAN BATIK" Uang akan kembali menjadi uang". Itu falsafah penting dalam berdagang. Dan Dengan terseok-seok dalam memasarkan jualan saya melalui online, ternyata benar uang yang sudah menjadi dagangan menjadi uang kembali untuk modal selanjutnya. 

Saya memiliki 3 toko online di shopee, bukalapak, dan tokopedia. Tips nya belajar sama temen yang sudah berjualan duluan dan mendapatkan banyak pelanggan. Awal penting di toko online yaitu membentuk kepercayaan dari pelanggan. Ini sulit sekali karena pembeli tidak bertatapan langsung dengan kita sehingga hanya menilai berdasarkan testimoni dan penilaian dari pembeli-pembeli lain. 

Nah, selain itu barang yang dijual saya sarankan yang sudah memiliki brand dikenal masyarakat luas sehingga pembeli tidak meraba-raba lagi soal kualitas tinggal hanya membandingkan harga dan kualitas pelayanan. 

Perang harga hanya akan merugikan sesama penjual jadi menurut saya kualitas pelayanan bisa menjadi pembeda dengan toko lain. Contoh: harga sama, namun toko A boleh pilih motif, toko b motif random. Pembeli lebih memilih toko a karena perbedaan kualitas. Di bagian pelayanan ke pembeli ini masih banyak aspek yang bisa digali untuk membedakan dengan pedagang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline