Lihat ke Halaman Asli

Kartika Maharani

Murid SMAN 28 Jakarta

Awan Lenticular, Topi Bundar Penghias Sang Gunung

Diperbarui: 28 Agustus 2020   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ilmugeografi.com

Apa benda langit yang ada di atas gunung itu ? Apakah itu UFO ? Tentu saja bukan, itu adalah awan. Walau bentuknya memang mirip seperti benda terbang kendaraan alien, tapi itu adalah awan yang disebut dengan awan lenticular.

Awan lenticular mendapat julukan ini karena bentuknya yang seperti piring cekung atau lensa. Terkadang, awan ini juga dijuluki sebagai ‘awan piring terbang’, ‘awan surga’, dan terkadang banyak warga yang menganggap bahwa awan ini adalah UFO.

Awan lenticular sendiri adalah awan diam yang terbentuk di langit yang tinggi, biasanya dalam kesejajaran tegak lurus dengan arah angin.

Meski awan ini terlihat datang dari luar angkasa, sebenarnya awan ini adalah salah satu fenomena alam yang terbentuk dari proses ilmiah yang dilakukan bumi. Awan ini terbentuk saat angin yang bergerak di langit menabrak suatu penghalang seperti gunung, bukit, atau gedung–gedung pencakar langit yang mengakibatkan terganggunya aliran udara ke area turbulensi.

Jika suhu pada sisi berlawanan arah angin cukup rendah, aliran udara di bawah akan mengalir ke atas. Lalu, uap air yang berada di udara akan mengembun menciptakan sebuah pusaran awan berbentuk unik yang kita kenal sebagai awan lenticular.

Awan lenticular ini memiliki partikel yang sangat padat karena adanya aliran udara lembab yang mengalir di sekitarnya secara terus – menerus. Di saat tertentu, anda dapat melihat bahwa tepi awan lenticular ini memiliki warna cerah, yang disebut irisasi. Irisasi adalah fenomena optik berwarna – warni yang biasanya tampak pada awan.

Di balik keindahannya yang memukau banyak mata yang melihatnya, ternyata awan ini sangat berbahaya bagi dunia penerbangan, terutama untuk pesawat. Pilot pesawat sebisa mungkin selalu menghindari terbang di dekat awan lenticular ini.

Mereka melakukannya karena gelombang yang terbentuk di sekitar awan ini dapat menyebabkan turbulensi, yaitu keadaan di mana tubuh pesawat menjadi tidak stabil dan terguncang, serta akan meninggalkan memori menakutkan bagi para penumpang pesawat itu.

Namun hal sebaliknya dirasakan oleh para penerbang pesawat layang. Mereka sangat menyukai fenomena ini sebab arus udara yang dihasilkan memungkinkan pesawat layang untuk terbang ke tempat yang sangat tinggi.

Di Indonesia sendiri, awan lenticular merupakan fenomena yang sering terjadi di daerah pegunungan. Pernah terjadi keadaan dimana awan lenticular ini terbentuk secara serempak di empat gunung berbeda. Kejadian ini terjadi pada tanggal 3 Oktober 2019 di Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Arjuno.

Meski begitu, di balik pesonanya yang memikat hati, kita harus tetap berhati – hati dan tidak boleh menganggap remeh fenomena ini, mengingat bahaya yang bisa ditimbulkannya pada pesawat yang terbang di dekatnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline