Tim dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa dan Prodi Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunas Kasih Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya, pada 7 Agustus 2024.
Seperti yang kebanyakan dari kita ketahui, Sekolah Luar Biasa merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan untuk siswa disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK) sesuai dengan kebutuhan siswa berdasarkan variasi disabilitas seperti tuna grahita, tunarungu, autis, down syndrome dan kebutuhan khusus lainnya .
Anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak, oleh karena itu pendidikan untuk ABK perlu dioptimalkan lagi. Salah satu penyebabnya adalah kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang disesuaikan dengan anak berkebutuhan khusus baik segresif maupun inklusif.
Kegiatan PKM yang diketuai oleh Ika Anggun Camelia ini dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan terkait media pembelajaran terutama penggunaan perangkat lunak seperti computer atau laptop.
Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan desain yang dapat dengan mudah dikembangkan siswa agar dapat mengaplikasikan PicsArt dalam meningkatkan keterampilan mendesain untuk mendukung kegiatan menyablon sebagai salah satu program pengembangan kecakapan hidup di SLB Tunas Kasih agar dapat berwirausaha secara mandiri di masa depan.
Terdapat 5 siswa yang berminat dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Kegiatan berlangsung selama 3 kali pertemuan dan siswa SLB sangat antusias pada kegiatan ini, karena desain yang mereka buat menggunakan foto masing-masing yang kemudian di cetak pada kaos. Hasil desain yang dibuat tersebut tidak hanya dapat diterapkan di kaos tetapi juga di sarung bantal, totebag, tempat pensil, bahkan jam dinding.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diakhiri dengan diskusi bersama wali murid SLB Tunas Kasih untuk membahas tentang cara mengenali dan menggali potensi anak disabilitas melalui seni yang disampaikan oleh Dr. Djuli Djatiprambudi, M. Sn. Wali murid terlihat sangat antusias dalam diskusi tersebut karena mereka menjadi paham bagaimana cara bersikap dalam mendidik anak mereka melalui kegiatan berkesenian yang bermanfaat untuk menyiapkan masa depan. Diskusi ini juga membahas mengenai keberlanjutan pengabdian yang telah dilakukan agar kerjasama tidak terhenti dalam satu program ini saja.Sumber: Utari Anggita Shanti (Dosen S1 Pendidikan Seni Rupa/FBS/Unesa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H