Lihat ke Halaman Asli

Novel "Kentut Presiden" Kejamnya Seorang Pemimpin

Diperbarui: 21 Februari 2019   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber picture Dokpri

Alkisah seorang pelayan istana yang sedang hamil  ngidam buah nangka. Demi memenuhi ngidamnya, dia mencuri nangka yang  berada di kebun istana. Sang raja memergokinya. Sang raja marah. Si pelayan ditangkap, dipenjara dan diadili. Si pelayan  memohon maaf, mengatakan bahwa dia mencuri demi ngidam sang jabang bayi. Sangjabang bayi-lah yang menginginkan makan buah nangka. Sang bukan iba, malah  semakin murka. Si pelayan istana dihukum, dibelah perutnya! Ajaib, saat perut terbelah, tampaklah si jabang bayi yang tengah memegang sepotong buah nangka!

"Aku tak ingin mengalami nasib sama seperti si pelayan raja, Mas, " keluh Agni Kejora, perempuan jeliat yang ngidam super aneh!

Subuh hangat, adakah mencerecap yang lebih nikmat saat usai menggapai puncak kenikmatan, berbaring telentang menatap langit-langit, menuai kepuasan. Aku   memandang dan tersenyum puas pada belahan jiwa. Agni Kejora terlihat cantik, padahal embun belum meruap  dari pori-pori.  Duhai, betapa aku ingin  mengalami saat-saat indah seperti ini untuk selamanya! 

"Aku ngidam, Mas."

"Ngidam..?"

"Iya, aku lagi ngidam, Mas."

"Ngidamnya apa?"

"Mas janji dulu akan memenuihnya."

"Mengapa tidak, Dik. Katakan saja apa ngidam-mu?"

"Aku...aku ngidam kentut, Mas."

"Oalah, Dik, ngidam kok aneh, ngidam kentut segala. Tapi, jangan khawatir, kentut di mana aja da. Kita mudah mendapatkannya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline