Lihat ke Halaman Asli

Kaskatella

freelance

Menelisik Sudut Pandang Merdeka Belajar: Kampus Merdeka dan Fenomena Salma Salsabil

Diperbarui: 31 Mei 2023   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com

Setiap Jiwa adalah Melody dan Membutuhkan Pembaharuan. 

Kutipan dari Stephanie Mallarme ini, menggambarkan kesuksesan Salma Salsabil di dua tempat. Pertama, terpilih sebagai juara Indonesian Idol 2023. Kedua, lulus dan mendapatkan gelar sarjana dengan jalur prestasi. Kedua prestasi ini langsung memeriahkan Semarak Merdeka Belajar.

Heri Abi selaku Pihak Humas ISI Jogja pun mengamini berita tersebut. Ia menambahkan kalau prestasi yang diraih perempuan asal Probolinggo, Jawa Timur ini merupakan hasil konversi SKS yang didapat di bangku kuliah. Fenomena Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pun menguat. Terbesit untuk menelisik dan mengupas sudut pandang lain dari kurikulum tersebut.

Lalu pertanyaannya, apakah kurikum merdeka tersebut? Apakah kurikulum tersebut memberikan ruang bagi para mahasiswa untuk berkarya dan menjadi dirinya sendiri? Kemudian kalangan mana saja yang bisa menerapkan teori ini dan apa tujuan akhirnya?   

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah implementasi dari Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim, Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Program utama yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di maksud berupa satu semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan dua semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan magang/praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan. 

Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.

Terdapat tiga indikator yang menjadi opsi dalam kurikulum ini yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Dimana penerapannya mengkombinasikan pembelajaran serta teori dengan praktek.

Mungkin istilah jaman dulu yang tak asing di telinga kita adalah belajar sambil "bermain" atau "berani kotor itu baik". Sayangnya kegelimangan dari kurikulum ini tidak serta merta diterima dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline