Lihat ke Halaman Asli

Kartika Tjandradipura

Co-Founder Writing for Healing Community

Turunkan Ekspektasi, Naikkan Rasa Syukur

Diperbarui: 31 Desember 2024   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: unsplash.com/jasonrojaz

Kita sering mendengar pepatah, "Jangan terlalu banyak berharap." Namun, kenyataannya, kita masih sering berharap pada pasangan, keluarga, teman, bahkan tetangga sebelah yang kita kira punya blender untuk dipinjam. 

Masalahnya bukan pada harapan itu sendiri, melainkan ekspektasi berlebihan yang membuat kita kecewa ketika kenyataan tak seindah bayangan.

Mengapa Ekspektasi Berlebihan Itu Berbahaya?

1. Melukai Hubungan

Siapa pun yang pernah menjalin hubungan pasti tahu pahitnya ekspektasi tak terpenuhi. Anda berharap pasangan Anda ingat hari jadi, sementara dia justru sibuk menyelesaikan laporan kerja. Anda kecewa, padahal sebenarnya dia tak tahu bahwa hari itu penting bagi Anda.

2. Membuat Anda Kehilangan Fokus

Ketika terlalu sibuk menuntut dari orang lain, kita sering lupa bahwa kebahagiaan sejati tak datang dari luar, melainkan dari dalam. Bukankah lebih baik jika energi yang digunakan untuk berharap pada orang lain dipakai untuk hal yang lebih produktif?

3. Menghilangkan Makna Diri

Kita kerap menilai kebahagiaan berdasarkan apa yang orang lain lakukan untuk kita. Ketika itu tak sesuai harapan, kita merasa tak berharga. Tapi tunggu, siapa bilang nilai diri Anda bergantung pada tindakan orang lain?

Mengapa Kita Harus Menurunkan Ekspektasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline