Blunted affect adalah istilah dalam dunia psikologi yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi fenomenanya bisa jadi diam-diam ada di sekitar kita, atau bahkan kita alami sendiri.
Blunted affect mengacu pada pengurangan ekspresi emosi, baik secara verbal maupun non-verbal, yang sering kali terlihat pada seseorang dengan gangguan mental tertentu.
Orang dengan kondisi ini tampak datar, tidak terpengaruh, dan cenderung sulit menampilkan reaksi emosional, bahkan pada situasi yang seharusnya memicu respon kuat.
Apa Itu Blunted Affect?
Blunted affect adalah kondisi di mana seseorang menunjukkan ekspresi emosional yang sangat terbatas atau hampir tidak ada sama sekali. Mereka mungkin terlihat "datar" dalam berbagai situasi, baik yang bahagia maupun yang menyedihkan.
Perhatikan reaksi seorang teman ketika mendengar lelucon lucu, lalu bandingkan dengan reaksi seseorang dengan blunted affect. Jika temanmu tertawa terbahak-bahak, orang dengan blunted affect mungkin hanya memberikan anggukan kecil---jika mereka bereaksi sama sekali.
Kondisi ini berbeda dari sekadar sikap cuek atau dingin. Ini adalah bagian dari gejala klinis yang sering dikaitkan dengan gangguan seperti skizofrenia, depresi berat, atau trauma psikologis.
Siapa yang Bisa Mengalami?
Blunted affect bisa terjadi pada siapa saja, tetapi biasanya ditemukan pada individu dengan gangguan mental tertentu. Sebagai contoh, penderita skizofrenia sering kali menunjukkan gejala ini sebagai bagian dari "gejala negatif" mereka. Selain itu, orang dengan gangguan bipolar, depresi berat, atau PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) juga rentan mengalami blunted affect.
Namun, penting untuk diingat bahwa blunted affect bukanlah kepribadian seseorang. Ini adalah hasil dari kondisi psikologis atau neurologis yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mengekspresikan emosi.