Kulit putih, mulus, hidung mancung, badan langsing dan tinggi semampai dengan tubuh yang kekar menjadi suatu standar kecantikan yang lumrah di Indonesia. Dimana standar kecantikan terkadang menjadi suatu penilaian seseorang terhadap penampilan orang lain. Hal inilah yang menjadi alasan para wanita maupun pria merasa tidak percaya diri dengan bentuk fisiknya . Ditambah lagi dengan olokan dan bullyan dari lingkungan sekitar yang menjadikan fisik seseorang sebagai bahan lelucon. "Emang ada yang mau sama kamu? kan kamu gendut" atau "kok kamu sekarang jerawatan? pasti enggak pintar ngurus diri ya". Celaan fisik, tubuh dan mencemooh penampilan seseorang tersebut biasa disebut dengan isitilah Body Shaming. Warganet tahu tidak body shaming itu apa, atau mungkin pernah mengalaminya sendiri?
Apa Itu Body Shaming?
Adanya bentuk tubuh ideal yang berkembang ditengah masyarakat saat ini membuat orang menjadikannya sebagai patokan untuk menilai hingga menghakimi (body shaming) bentuk tubuh orang lain jika tidak sesuai dengan kriteria ideal. Meski bukan kontak fisik yang merugikan, namun body shaming sudah termasuk jenis perundungan secara verbal atau lewat kata, dan tanpa disadari sering dilakukan orang-orang. Bahkan dalam komunikasi sehari-hari tidak jarang terselip kalimat candaan yang berujung pada body shaming.
Body Shaming tidak hanya mencela ukuran dan bentuk tubuh saja, namun beragam macamnya. Bentuk-bentuk body shaming sendiri antara lain yaitu :
- Fat Shaming
Ini adalah jenis yang paling populer dari body shaming . Fat shaming adalah komentar negatif terhadap orang-orang yang memiliki badan gemuk atau plus size.
- Skinny / Thin Shaming
Ini adalah kebalikan dari fat shaming tetapi memiliki dampak negatif yang sama. Bentuk body shaming ini lebih diarahkan kepada perempuan, seperti dengan mempermalukan seseorang yang memiliki badan yang kurus atau terlalu kurus.
- Rambut Tubuh / Tubuh berbulu
Yaitu bentuk body shaming dengan menghina seseorang yang dianggap memiliki rambut-rambut berlebih di tubuh, seperti di lengan ataupun di kaki. Terlebih pada perempuan akan dianggap tidak menarik jika memiliki tubuh berbulu.
- Warna Kulit
Bentuk body shaming dengan mengomentari warna kulit juga banyak terjadi. Seperti warna kulit yang terlalu pucat atau terlalu gelap atau tidak normal secara ideal.
Setiap individu memiliki pengalaman body shaming yang berbeda-beda. Seperti dikatai bulat, gemuk, kurus, tepos, jerawatan, hitam, dan panggilan buruk lainnya. Bentuk umumnya lebih banyak mencela pada ukuran dan bentuk badan, berat dan tinggi badan, serta warna kulit.
Dampak Buruk dari Body Shaming