Meski lebaran katanya gak bakalan ada acara umpak-umpakan atau sanjo (saling menunjungi) karena himbauan pemerintah. Tetapi tidak mengurangi antusias warga Palembang membeli kue basah untuk persiapan lebaran.
Lebaran itu sangat istimewa, jadi bukan hanya ketupat/lontong/lepat yang dilengkapi opor, rendang/malbi daging sapi, sambel goreng buncis, kuah bumbu anam, dan sambel cenge ati ampela.
Tradisi masyarakat Palembang menyediakan aneka juadah (kue) basah istimewa yang biasanya hanya disediakan saat lebaran.
Ada berbagai macam kue lapis yang dikenal di Palembang. Bahan yang membedakan tentu juga membedakan rasa dan tekstur.
Untuk penderita kolesterol dan kadar gula tinggi agak perlu waspada menikmati makanan lezat ini. Karena bahan utamanya adalah telur, butter, susu krimer, bahkan jenis tertentu ditambah santan.
Dengan takaran yang begitu massif. Satu loyang kue dapat menghabiskan 30-50 butir telur, 1 kaleng gula, 250-500 gram butter dan gula yang juga banyak.
Terbayang bukan rasa manis, gurih dan lumernya dimulut?.
Ada beberapa jenis kue lapis yang dikenal di Palembang yang hampir mirip-mirip juga dengan beberapa macam dari lapis legit (dengan berbagai variannya original, lapis legit coklat, lapis legut prunes, lapis legit nanas, lapis malaysia, lapis philipine ,dll), maksuba, lapis engkak, lapis kojo. Bahkan ada yang memadukan satu loyang bermacam kue itu. Ada makjo (maksuba kojo).
Baca: Menikmati Kue Lapis Palembang dan cintanya yang berlapis-lapis.
Beda harga, kualitas dan branding
Selain bahan bakunya yang relatif mahal, proses pembuatannya yang memerlukan ketelitian dan kesabaran juga membuat harga kue ini cukup tinggi.