Lihat ke Halaman Asli

Kartika Kariono

Ibu Rumah Tangga

Puasa, Kuatkan Iman, Aman, dan Imun untuk Gebuk Pagebluk

Diperbarui: 14 April 2021   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Medsos Kementerian Agama RI

Panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri  1442 H/2021 M telah diterbitkan oleh Kementerian Agama RI melalui Surat Edaran Menteri Agama R.I No. 3/2021 tanggal 5 April 2021.  

Cukup melegakan saat dibaca dibandingkan dengan Surat Edaran Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri tahun lalu. Setidaknya ada upaya kita move on  ke era new normal. Toh ekonomi kudu bergerak kan?.

Kelonggaran Dibanding Edaran Tahun Lalu

Saat membaca surat edaran ini, ada sedikit kelegaan. Aktifitas khas ramadan yang menghidupkan masjid-masjid :seperti shalat berjamaah, kultum, peringatan nuzulul qur'an hingga shalat idul fitri diperkenankan dengan memperhatikan maksimal 50 % kapasitas ruangan, menghindari kerumunan  dan protokol kesehatan.

Meski  tetap dianjurkan untuk melakukan buka bersama keluarga inti di rumah, pelaksanaan buka bersama diperkenankan di tahun ini, tengtu saja dengan syarat yang sama: maksimal 50 % kapasitas ruangan, menghindari kerumunan  dan protokol kesehatan. 

Lingkaran Setan Pandemi Covid 19

Telah satu tahun kita belajar bersama menghadapi  pagebluk covid 19 ini. Sudah terasa melelahkan dan membosankan seolah kita tidak lepas-lepas dari cengkeraman lingkaran setan ini. Angka penularan yang meningkat, masyarakat yang abai dengan penegakan protokol kesehatan, pemerintah yang seolah diperhadapkan dengan simalakama dalam penentuan kebijakan sehingga cenderung terjadi politisasi dalam penentuan kebijakan untuk mengatasi pandemi covid 19 ini.  

Di sisi ekonomi, pandemi covid 19 ini pun menjadi lingkaran setan yang menghantui pertumbuhan ekonomi. Sektor ekonomi melambat bahkan tidak sedikit usaha terutama di sektor-sektor publik yang gulung tikar. Sehingga memperparah kondisi ekonomi dengan semakin tingginya masyarakat yang masuk  dalam jeratan kemiskinan, mengakibatkan daya beli masyarakat semakin menurun, atau setidaknya menahan konsumsi yang berakibat perputaan keuangan di masa pandemi ini juga melambat, yang diikuti dengan keengganan investor.  

Kondisi demikian tentu saja tidak dapat terus menerus terjadi, dan memang hal ini membutuhkan usaha bersama agar kita sama-sama lepas dari pandemi covid 19. Tidak ada cara lain memang kita harus menggalang kekuatan bersama untuk gebuk pagebluk

Belajar dari Ramadan Tahun Lalu

Kita semua telah khatam tentang protokol kesehatan, 5 M (Memakai masker,Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,Menjaga jarak,Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi), dan 3 T (Testing,Tracing, dan Treatment). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline