Meski saya penikmat film atau pun seri. Tetapi drama Korea tidak pernah masuk dalam list utama saya. Bukan, saya bukan tipe yang men-judge penggemar drama korea itu bucin atau labelisasi yang memalukan lainnya. Saya juga bukan pembenci Drama Korea, tetapi justru saya kuatir addict. Drama Korea Full House dan Jewel in The Palace yang dulu ditayangkan di televisi saja membuat saya addict. Apalagi jika diputar secara streaming dengan kontrol penuh berada di tangan saya.
Meski sahabat dan kolega saya rata-rata penggemar fanatik drama korea. Bahkan banyak teman saya sangat hafal dengan aktor-aktris Korea hingga pada gosip-gosip mereka. Obrolan mengenai drakor sama sekali belum menggoyahkan saya meminatinya. Boleh jadi saya punya selera yang cukup berbeda. Toh selera tidak dapat dipaksakan bukan?.
Di tahun 2019, salah satu teman saya merekomendasikan sebuah drama korea yang menurutnya akan sesuai dengan selera saya. Kisah kolosal, didukung performa aktor dengan permainan akting yang baik, dan ada tokoh berkarakter badboy yang memesona dengan gaya misterius. Teman saya memang sangat tahu bahwa saya seringkali menonton sebuah tayangan justru kurang memperhatikan tokoh utama, saya seringkali terpesona dengan akting pemeran pembantu atau bahkan villain.
Drakor ini digadang-gadang salah satu drakor dengan budget mahal. Padahal episodenya sangat sedikit tetapi proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama. Ditambah efek CGI yang cukup memukau. Drakor ini pula menjadi drakor pertama produksi netflix original.
Meski awalnya teman saya menyarankan menonon Athdal Chronicles yang katanya mirip dengan serial favorit saya Games of Thrones yang telah diikuti sejak tahun 2011 dengan ending yang membuat emosi itu. Karena episodenya yang cukup panjang, saya tertarik untuk mencoba menonton Kingdom yang saat itu baru 6 episode pada season pertama.
Ah.....kesan pertama begitu menggoda. Di Episode pertama saya sudah jatuh hati dengan akting Bae Doona yang berperan sebagai Seo bi. Seorang tabib perempuan cerdas yang harus menghadapi serangan zombi.
Tetapi saya lebih terpukau pada cowok cool nan memesona, dan misterius Young Shin yang diperankan oleh Kim Sung Kyu.
Perannya yang menunjukkan watak yang misterius menujukkan aktingnya yang memang piawai. Wajar sih karena doi memang basic-nya pemain teater. Aktingnya bukan hanya dari mimik wajah dan gerak tubuh, tapi dari pandangan mata pun sudah menunjukkan kualitas akting yang tidak bisa diremehkan.
Beberapa teman saya yang bukan penggemar drakor pun ikut nonton Kingdom, meski akhirnya jadi geregetan penasaran dengan kelanjutannya yang tayang di tahun 2020. Episodenya yang pendek membuat penggemar nonton streaming cukup menontonnya dalam waktu semalam saja.
Nah...itu virus drakor yang berbahaya paling saya takutkan. Kalo udah senang dengan ceritanya, bisa lupa waktu. Kupasrah untuk kembali menahan, memilah dan memilih drakor yang pengen ditonton. Pembahasan soal drakor juga cenderung spoiler dan justru ada pertentangan dua kubu yang malah bikin males untuk mengikutinya.
Tetapi tak dapat daku mampu menahan godaan performa Jerome di serial Netflix lainnya Vagabond. Jerome yang diperankan oleh Yoo Te O. Aktingnya sungguh luar biasa memancarkan karismatiknya. Dia hadir sebagai sosok villain yang menjalankan operasi keji. Dia terdidik menjadi killer machine lintas negara. Aktor yang hanya tua beberapa minggu ini memang tak dapat disepelekan kualitas aktingnya. Menurutku benar-benar terpuji dan teruji. Tak main-main ia sekolah akting sekaligus Ia pemain teater sejak di New York, London dan Berlin. Ah... pantes Bahasa Inggrisnya bagus banget kan?.