Apa sih alasanmu menulis si K?
Kalo mau jujur diriku adalah reader di K. Jadi tidak seperti teman-teman yang dapat membanggakan experience-nya di sebagai penulis di K, dapat penawaran jadi exclusive writer, juarai berbagai lomba di K, peraih penghargaan sebagai penulis tertentu yang diselenggarakan setiap tahunnya, yang biasanya jika sudah pegang sering kali menghilang.
Membuat pembaca seperti diriku merana menahan rasa kangen tulisan-tulisan mereka.
Tidak dapat dipungkiri seringkali memang K menjadi "tong sampah" kompasianer ketika ingin mengeluarkan uneg-uneg tentang sesuatu. Tetapi banyak sekali penulis di K menulis dengan sangat-sangat serius selayaknya menulis sebuah jurnal ilmiah.
Sebagai pembaca , Boleh jadi sebagian orang mencari hiburan melepas penat, tulisan kenthir, serius tapi santai, biasa aja menurut sebagian orang sampai luar biasa sehingga seolah dapat dirujuk hingga di copy paste buat tugas makalah.
Hayo... dirimu di kompasianer penulis dan pembaca yang mana.
Menulis di K bisa Kaya
Semangat saling berbagi dan saling terhubung memang selalu dijaga oleh Kompasiana. Di sini siapapun boleh nulis karena Kompasiana menampung beragam konten dari siapa saja, dari semua lapisan masyarakat dari beragam latar belakang budaya, hobi, profesi.
Dengan ribuan kompasianer, dengan ratusan tulisan dari ratusan kompasianer tiap jam yang antre buat ditayangkan. Tetapi, kompasianer sebagai pembaca jauh lebih banyak, belum lagi pembaca kompasiana yang tidak pernah log in.
Sebagai pembaca tentu diriku ikut dalam keseruan dinamika penulis dengan pengurus platform ini. Biasa aja toh? Tetapi seru untuk disimak
Sebagai pembaca mengenal meski secara online penulis yang sangat menjaga kekonsistensian sebagai penulis pada suatu tema tertentu. Mengena kompasianer sebagai penulis yang sangat aktif, bukan hanya setiap hari bahkan beberapa artikel dapat tayang setiap hari, atau penulis yang menulis apa saja karena menjadikan platform ini sebagai media melatih kepenulisan blind writer misalnya.