Lihat ke Halaman Asli

Kartika Kariono

Ibu Rumah Tangga

Draco Malfoy, Bad Boy yang Menggoda

Diperbarui: 5 Juni 2020   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Draco Malfoy dalam Prison of Azkaban (Diambil dari Wikipedia)

Bagi penggemar Harry Potter tidak asing dengan Draco Malfoy, penyihir rasis karena merasa berdarah murni. Saat awal membaca dulu manganggap Draco ini seperti neo nazy yang anti semistism.  Lah, kok analoginya ngawur gini. 

Sejak kecil ia tampil dengan tampilan memukau khasnya anak orang kaya yang berkuasa karena memiliki posisi sebagai pelahap maut. Pengikut Valdemoert yang ditakuti di dunia sihir.  Punya teman pengikut setia, Vincent Crabbe dan Gregory Goyle. Perilaku mereka persis seperti ikan pandu paus, ataupun jalak kerbau. Selalu berada di dekatnya untuk merasakan previllege yang sama. Jika bully yang lemah akan aman karena merasa ada patron yang akan melindungi. Dalam keseharian juga memang ada toh pertemanan "ndoro-abdi" kayak gini.  Jangan perteman di masa remaja, pertemanan dalam bisnis juga banyak kok yang mendompleng. Selalu bersikap manis padahal karena hanya ada kepentingan.

Meski sebagai tokoh fiksi, seperti tokoh Harrry Potter lain,  Draco Malfoy memiliki tanggal lahir. Hari ini ulang tahunnya yang ke-40. Draco Malfoy lahir di tanggal 5 Juni 1980. 

Bisa dibayangkan dengan warisan kekayaan keluarga Malfoy yang gak habis-habis itu, di usia sekarang justru Draco akan tampil memukau. Mulai ancang-ancang menjadi Sugar Daddy, tapi gak tahu tuh kira-kira ada berapa sugar baby dia  di Hoghwarth.

Sebagai tokoh rekaan, tentu saya bebas toh membayangkan ia akan jadi apa?.   Dia bukan tokoh hidup yang dapat mengajukan gugatan pencemaran nama baik. Tetapi jika ia menjadi karya apalagi mendapatkan uang dari karya tersebut itu beda lagi urusannya. Ada hak cipta tokoh ini. Jika bicara hak cipta panjang urusannya.  Apalagi sekelas JK Rowling, bisa berapa pengacara level dunia yang akan dihadapi. he..he... 

Diriku kan belum punya fanbase jadi gak bisa nangis-nagis di depan kamera dengan dipandu artis pula, meratapi penganiayaan karena ketidaktahuan hukum hak cipta di negeri ini. Diriku juga belum femes, untuk mampu menghadirkan ratusan pengacara yang siap sedia jadi juru bicara karena keroyokan tanda tangan di selembar surat kuasa. 

Jadi keep imaji tentang Draco Malfoy cukup di benak saja lah. Kalo suatu hari hanya terinsiprasi kan gak ada salahnya. 

Jatuh Cinta Pada Tokoh Fiksi

Saat Harry Potter ini melambung, tak sedikit teman cewek yang tergila-gila dengan beberapa tokoh di novel atau yang tidak baca novel, saat menonton filmnya.  Termasuk tokoh Draco Malfoy yang di filmnya dimainkan dengan apik oleh Tom Felton sejak kecil hingga masa remaja menjelang dewasa. 

Sebenarnya gejala fictophilia ini bisa melanda siapa saja, terutama di usia galau masa ABG.  Ada juga sih jiwa remajanya tetap terperangkap meski usia terus bertambah, baik sebagian maupun keseluruhan. Menjadi manusia-manusia yang sellalu minta dimaklumi, karena dunia yang salah. Menyalahkan luka dan beban masa lalu dirinya yang juga harus ditanggung orang-orang di sekitarnya.

Sama sepertigangguan mental lainnya, tidak bisa  sembarangan juga menyematkan seseorang mengidap fictiphilia. Pada dasarnya, jika kegemaran atau kecintaan tertentu tidak menggangu produktifitasnya sebagai manusia tentu tidak dianggap sebagai gangguan mental health.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline