Lihat ke Halaman Asli

Karresa Esa

Semakin tinggi ilmu kita, semakin tawadhu

Kanker Otak Membuatnya Kaya

Diperbarui: 7 Juli 2020   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : doktersehat.com

MENUNGGU BUS KOTA

Angin berhembus kencang, pohon-pohon melambaikan rantingnya sepanjang jalan, dedaunannya pun riuh seakan mengajak ku untuk tetap berdiri menikmati hawa yang begitu menyejukkan hingga ke relung hati. Aku pun duduk di kursi taman itu, ku bersihkan daun-daun ketapang yang berserakan di kursi taman itu. Saat itu pukul 06 Pagi, Lalu Seorang penjaja koran yang memakai seragam SMP menghampiriku untuk menawarkan koran yang terbit hari ini.

"Permisi om, mau beli koran nya Om edisi hari ini? satu harganya 3.500 rupiah om", bujuk penjual koran itu dengan senyuman.

"Iya dek, om beli yang edisi kompas ya dek 1 saja", jawabku.

Sesekali aku merogoh Smartphone dari kantong celana ku, hanya sekedar mengecek pesan di aplikasi Whatsapp ku.
Lalu ku baca berita koran kompas tentang seseorang perempuan yang mengidap penyakit kanker otak. Dia pun telah divonis dokter bahwasanya hidupnya sisa 4 bulan saja. Setelah itu dia memasuki fase kematian maka setelah menjalani 2 bulan dia memutuskan untuk merubah caranya. Saya pun dibuat penasaran, cara apa yang dia lakukan untuk merubah pola hidupnya, lalu ku buka lembaran koran berikutnya untuk menyembuhkan rasa penasaran ku.

WANITA VIRAL

Dia pengidap kanker otak, di awal dia tidak memiliki rambut sehelaipun, wajahnya pucat. Di dalam pucat wajah nya lalu ia merubah pola makannya yang semula lebih banyak mengonsumsi makanan yang instan sekarang dia mengkonsumsi makanan yang bersifat natural foods. Aktifitas dia dengan membuat menu masakannya sendiri, membeli bahan-bahan dasar berupa sayur-sayuran dan buah-buahan pun direkam oleh dirinya sendiri untuk menarik minat masyarakat digital melalui blog yang ia buat di internet. 

Tentu saja banyak orang berempati. Ini adalah pendekatan sharing dia sebarkan dan setelah itu kemudian dia mengaku mengalami kemajuan. Waktu 4 bulan itu berlalu dan dia mengaku tambah sehat dan orang melihat wajahnya tampak segar. Dia mengaku berhasil dengan menu masakan yang dia ciptakan sendiri. 

Dia bikin masakan kemudian dia upload masakan-masakan nya. Dia coba dengan buah-buahan dengan sayuran dan lain sebagainya. Kabar tentang keberhasilan perempuan ini kemudian menyebar luas dan tentu saja memberikan optimisme di kalangan keluarga yang memiliki anak-anak yang menderita kanker otak.

Akhirnya saya pun selesai membaca koran itu dan bergegas berdiri menghampiri bus kota yang sedang berhenti di halte terdekat. Saya pun mendengar suara-suara kekaguman dari segala penjuru di dalam bis yang saya tumpangi. Kekaguman itu berasal dari berita viral tentang perjuangan seorang perempuan menghadapi kanker otak yang ia derita. Dan saya pun bergumam dalam hati, "kebetulan aku baru baca nih ternyata berita viral ini".

Tiba-tiba seorang ibu tua dengan raut wajah optimisme yang duduk di samping saya mengajak saya bicara.
"Nak, ibu punya anak gadis yang sakit kanker otak, sudah beberapa kali kemotherapy, tetapi gak ada kemajuan, mungkin menu masakan natural foods yang lagi viral ini bisa membuat anak ku sembuh".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline