Lihat ke Halaman Asli

Karresa Esa

Semakin tinggi ilmu kita, semakin tawadhu

Pesona Indah nan Anggun Maskot Kota Bontang

Diperbarui: 26 Mei 2016   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Terbuka Hijau Tanjung Laut

Keanekaragaman hayati di Indonesia sangatlah beragam. Dengan keanekaragam itu, Indonesia dapat dikatakan surga dunia bagi flora dan fauna untuk bertahan hidup dalam menunjukkan keberadaannya. Keberadaanya pun sering dijadikan beberapa maskot di setiap daerah-daerah di beberapa kota/kabupaten di Indonesia, tak terkecuali di Kota Bontang. Kota Bontang adalah sebuah Kota yang terletak di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Kota ini juga merupakan kota yang sebagian besar komposisi perairannya lebih basar dari pada daratannya. Tak ayal di pesisir kota Bontang sering kita jumpai Hutan Mangrove yang merupakan habitat dari burung Kuntul Perak.

Hutan Mangrove memiliki beberapa manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir. Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Oleh karena itu, terdapat daerah-daerah wisata begitu indah  di kota Bontang yang berada di perairan kota Bontang yaitu Pulau Beras Basah dan Pulau Segajah.

Selain itu hutan Mangrove juga memilki manfaat sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, salah satunya adalah Kuntul Perak. Karakter Kuntul Perak adalah  Tubuh berukuran besar (69 cm), Ukurannya di antara Kuntul besar dan Kuntul kecil. Memiliki Ciri utama: paruh agak pendek dan leher berbentuk S tanpa simpul, garis paruh tidak melewati mata. Berbiak nya ada berkas bulu putih panjang pada punggung dan dada, paruh dan paha merah jambu, kulit muka abu-abu. Iris kuning, paruh kuning berujung coklat, tungkai dan kaki hitam. Hidup sendiri atau berkelompok kecil. Kelompok menyebar jika mencari makan, tapi mengumpul jika terganggu atau saat terbang datang dan pergi. Makanan: ikan, katak, serangga air, belalang. Bersarang dalam koloni bersama burung air lain. Sarang dari ranting-ranting yang disusun seperti panggung di atas pohon. Telur berwarna hijau biru pucat, jumlah 3-4 butir.

Keunikan dari Kuntul Perak adalah ketika hewan tersebut menetap di suatu daerah hutan Mangrove, dia paham akan kondisi hutan Mangrove tersebut. Jika kondisi hutan Mangrove tersebut kurang baik, dia akan mencari hutan Mangrove yang baru dan menetap. Dengan kondisi kota Bontang yang memiliki 2 perusahaan besar di daerah pesisir, potensi akan tercemarnya keberlangsungan hidup hutan Mangrove cukup lah besar. Maka dari itu, burung Kuntul Perak menjadi salah satu Indikator terawatnya hutan Mangrove atau tidak. Jika kita tidak melihat burung Kuntul Perak lagi, berarti hutan Mangrove tersebut telah tercemar. Kita tidak dapat melihat lagi pesona nan anggun dari Kuntul Perak di habitatnya hutan Mangrove di Kota Bontang.

Manfaat anugerah terindah dari Tuhan berupa hutan Mangrove dan rutinitas Kuntul Perak dalam memberikan sinyal peringatan terhadap pencemaran hutan Mangrove menghasilkan apresiasi yang begitu besar oleh masyarakat kota Bontang dan Pemkot Bontang dengan dijadikannya tumbuhan Mangrove dan Kuntul Perak sebagai maskot kota Bontang. Diharapkan kedepan, Kota Bontang dapat selalu menjaga kelestarian alamnya terutama hutan Mangrove di tengah-tengah hiruk pikuk aktifitas Industri di Kota Bontang. Mari membantu burung Kuntul Perak dalam menjaga kelestarian hutan Mangrove sehingga pesona nan anggun dari burung Kuntul Perak tetap selalu menghibur sejauh mata yang memandang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline