Lihat ke Halaman Asli

Batu Umang dan Peninggalan Bersejarah di Desa Kempawa

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tebing batu yang terjal dan terdapat sebuah lubang kecil ditengah-tengahnya, juga terlihat sepintas guratan atau garis kecil yang melintang dari bagian bawah tebing menuju lubang kecil seolah-olah seperti jalan kecil menuju lobang tersebut masih menyimpan sejuta tanda tanya warga masyarakat sampai saat ini. Nama tebing batu ini disebut Batu Umang yang bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, maka akan bermakna Batu orang bunian. (Baca: Umang dalam bahasa Karo, berarti orang bunian dalam bahasa Indonesia).

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Tebing Batu Umang, Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Dairi"][/caption] Adapun keberadaan Batu Umang ini sendiri berada di Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Banyak warga desa yang percaya bahwa di tebing yang disebut Batu Umang ini dulunya adalah tempat bersemayamnya orang Bunian atau yang disebut dengan istilah Umang oleh warga setempat. Sekilas tentang Umang seperti yang diceritakan oleh para tetua Desa, yaitu sesosok orang bunian yang mirip dengan manusia, tapi memiliki ukuran fisik yang lebih kecil. Bedanya lagi, kalau berjalan, kakinya terbalik, tumitnya menghadap ke depan sedangkan jari-jari kakinya ke arah belakang. Terlepas dari benar atau tidaknya Batu Umang itu dulu sebagai tempat bersemayamnya para Umang, tapi masih ada hal menarik lainnya yang pantas diteliti, yaitu tepat diatas puncak tebing kita bisa menemukan sebuah Batu Pilar yang orang desa sebut adalah Batu Perseminen (batu yang terbuat dari semen) yang diduga adalah peninggalan masa penjajahan Belanda.

[caption id="" align="aligncenter" width="488" caption="Batu Pilar Bersejarah (Batu Perseminen), Desa Kempawa, Tanah Pinem, Dairi"][/caption]

Secara akademisi memang belum pernah diteliti tentang apa gerangan tujuan tanda-tanda batu pilar yang didirikan tersebut. Namun menurut cerita dari mulut kemulut oleh warga desa, maka batu itu adalah sebuah tanda oleh orang Belanda dimasa penjajahan, bahwa didalamnya tanahnya terdapat kandungan emas yang melimpah. Selain keberadaan tebing batu dengan sejumlah misteri yang menyelimutinya, juga keberadaan batu pilar yang mengandung makna sejarah, maka dari puncak ini juga kita bisa menikmati pemandangan yang indah. Dari lokasi pucak ini kita bisa langsung melihat keberadaan beberapa daerah Kabupaten sekaligus, yaitu daerah Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo dan juga Kabupaten Aceh Tenggara. Belum selesai sampai disitu, bahwa dibawah tebing ini juga kita bisa menemukan sebuah penaroama alam yang tidak kalah uniknya, yaitu keberadaan Danau Paya Kuda, yaitu danau yang berada diatas bukit. Selengkapnya tentang keberadaan danau tersebut, bisa teman-teman baca melalui tulisan saya sebelumnya di Kompasiana, berjudul Ajaib! Indonesia Punya Danau di Atas Bukit. Sumber Foto: http://www.facebook.com/#!/groups/sapoholland

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline