Gaji merupakan salah satu hal yang selalu hangat untuk diperbincangkan. Gaji memang sangat memengaruhi kehidupan masing-masing orang, karena kesejahteraan dari seseorang berbanding lurus dengan gaji yang diperoleh.
Dan gaji juga merupakan satu prestise, karena semakin tinggi gaji seseorang mengindikasikan bahwa dia mempunyai skill yang memadai, berpengalaman ataupun kompeten di bidang pekerjaannya tersebut, atau berarti juga sudah menempati posisi yang cukup tinggi.
Lalu mungkinkah seorang fresh graduate bergaji tinggi di atas rata-rata gaji fresh graduate pada umumnya? Apa yang menjadi pertimbangan satu perusahaan dalam memberikan gaji?
Pastinya yang paling utama adalah pekerjaan apa yang akan dikerjakannya, konstribusi apa yang bisa diberikan kepada perusahaan. Apakah kualifikasi yang diharapkan perusahaan ada pada diri karyawan tersebut? Apa yang bisa ditawarkan oleh karyawan kepada perusahaan untuk menjawab kebutuhan dari perusahaan tersebut.
Indikator utama adalah pendidikan dan pengalaman. Orang yang kompeten dengan keahlian dimiliki lewat pendidikan dengan dibarengi pengalaman dibi dang tersebut, maka biasanya semakin tinggi juga gaji yang diperoleh atau ditawarkan karena di dalam pengalamanlah ilmu yang dipelajari diaplikasikan, dan di dalam pengalamanlah masalah ditemukan dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Maka jika seseorang berpengalaman di satu bidang tertentu bisa menunjukkan prestasi di dalam pengalaman itu, tentu saja kemungkinan gaji pun akan dibayar lebih tinggi. Namun apakah pengalaman saja cukup. Tentu saja tidak. Dalam hal ini perusahaan tentu saja juga sudah memiliki instrument yang digunakan untuk mengetahui apakah memang kandidat memenuhi kualifikasi yang diharapkan dan cocok dengan lingkungan pekerjaannya.
Tapi apakah itu berarti seorang Fresh Graduate yang nota bene belum berpengalaman tidak bisa memperoleh gaji yang tinggi? Bisa saja, asal sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan. Dan perusahaan tersebut melihat potensi bahwa calon karyawan Fresh Graduate dapat memenuhi apa yang menjadi harapan dari perusahaan dengan melihat pendidikannya.
Jenjang pendidikan dan berasal dari mana seseorang bisa mempengaruhi keahlian dari seseorang. Walaupun memang pengalaman merupakan guru yang sangat baik, idealnya seorang yang memiliki pendidikan yang tinggi dan dari universitas ternama, seharusnya sudah menguasi disiplin ilmu yang sudah didalaminya. Dan bisa menawarkan sesuatu yang menjawab kebutuhan perusahaan, dan perusahaan memberikan kesempatan kepadanya. Mungkin saja bukan?
Atau selama masa mahasiswa, juga dia sudah mempraktekkan disiplin ilmu yang sedang dipelajarinya. Contoh saja seorang programmer. Dari mahasiswa pun sudah membuat program. Dan pada saat tamat kuliah sebagai, dalam posisi sebagai Fresh Graduate, tentu saja bisa menawarkan inovasi baru bagi perusahaan yang bergerak di bidang IT. Dan perusahaan melihat adanya potensi yang bisa memberikan konstribusi yang signifikan misalnya. Tapi itu berarti pengalaman adalah sesuatu hal yang tetap dibutuhkan. Artinya itu mungkin terjadi kepada Fresh Graduate yang sudah ada pengalaman di masa kuliah.
Jadi Fresh Graduate mungkin saja bergaji di atas rata rata gaji fresh graduate pada umumnya, yang berarti dia bisa memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh perusahaan yang merekrutnya dan memberikan gaji tinggi. Dia bisa menawarkan sesuatu yang memberikan nilai tambah pada dirinya sebagai Fresh Graduate
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H