Lihat ke Halaman Asli

Skandal Pemalsuan Gelar Profesor: Mencoreng Dunia Akademik

Diperbarui: 17 Agustus 2024   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kasus pemalsuan gelar profesor Bambang Soesatyo dan Reda Manthovani menunjukkan betapa rapuhnya integritas akademik di beberapa institusi pendidikan. Ketika individu-individu yang seharusnya menjadi panutan dalam dunia pendidikan justru terlibat dalam tindakan tak terpuji seperti ini, dampaknya bukan hanya pada nama baik institusi, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan secara keseluruhan.

Pemalsuan gelar profesor bukan hanya sekadar pelanggaran etik, tetapi juga mencerminkan lemahnya sistem verifikasi di institusi pendidikan tinggi. Fenomena ini mengancam kredibilitas dunia akademik dan mengaburkan batas antara kompetensi yang sesungguhnya dan prestasi yang dipalsukan.

Menurut Tempo.com, Bambang Soesatyo menghadapi sorotan karena riwayat akademis dan pengajarannya yang terindikasi tidak memenuhi syarat untuk mengajukan gelar guru besar. Misalnya, ia baru lulus sarjana setelah mendapatkan gelar master, serta pengalaman mengajar yang kurang dari lima tahun, jauh dari syarat minimum sepuluh tahun yang ditetapkan untuk menjadi guru besar 

Reda Manthovani, di sisi lain, Menggunakan jurnal yang diduga terbit oleh perusahaan paper mill dan sudah tidak beroperasi berpotensi merusak integritas dan kualitas publikasi ilmiah. Meskipun Reda mengklaim tidak mengetahui status jurnal tersebut, hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam proses evaluasi publikasi.

Ibarat sebuah bangunan yang kokoh di luar namun rapuh di dalam. Dari luar, institusi pendidikan mungkin terlihat sebagai benteng ilmu pengetahuan dan integritas. Namun, ketika fondasi etikanya mulai retak akibat praktek-praktek tak terpuji seperti pemalsuan gelar, seluruh bangunan tersebut berada dalam ancaman runtuh. Integritas akademik, seperti halnya fondasi sebuah bangunan, harus selalu dijaga dan diperkuat agar bisa terus menopang masa depan generasi yang akan datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline