Memahami Dilema Psikologis Siswa dalam Pemilihan Prodi di SNBP
Oleh Karnita
"Hidup adalah seni menggambar tanpa sebuah penghapus, jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan di tiap lembaran berharga dalam hidupmu." -- Anonim
Sekilas tentang SNBP
Pendaftaran SNBP 2025, yang akan dimulai pada 4 Februari 2025, merupakan momen penting bagi siswa kelas 12 SMA/SMK/MA. Dalam rentang waktu hingga 18 Februari 2025, mereka harus membuat keputusan besar: memilih program studi (prodi) yang akan mengarahkan masa depan pendidikan dan karier mereka. Meskipun terdengar sederhana, keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, mulai dari minat pribadi, prestasi akademik, ekspektasi orang tua, hingga prospek kerja. Hasil seleksi akan diumumkan pada 18 Maret 2025, sementara pendaftaran kartu peserta dapat dilakukan mulai 4 hingga 30 April 2025.
Memilih prodi dalam SNBP memang bukan hal yang mudah. Siswa tidak hanya harus mempertimbangkan aspek minat dan kemampuan akademik, tetapi juga tekanan dari berbagai pihak---termasuk keluarga, teman, dan lingkungan sosial---yang sering kali membuat kebingungan semakin mendalam. Dilema psikologis yang mereka hadapi berhubungan dengan bagaimana menyeimbangkan harapan orang lain dengan keinginan dan potensi diri mereka sendiri. Berikut adalah dialog yang menggambarkan perasaan beberapa siswa yang sedang berada di persimpangan jalan dalam memilih prodi mereka.
Rian:
"Aduh, aku pusing banget! Mau pilih Kedokteran, tapi banyak yang nggak diterima, meskipun nilainya bagus. Daya saingnya tinggi banget!"
Dina:
"Stress deh, aku juga. Ilmu Komunikasi minat, tapi banyak yang kesulitan cari kerja. Jadi bingung, aku bisa sukses nggak ya?"
Alya:
"Psikologi juga sama, banyak yang gagal. Takutnya aku nggak diterima atau susah kerja nanti."
Rian:
"Kalau saingannya gini, aku nggak yakin bisa bertahan. Bener-bener serba salah, deh."