Lihat ke Halaman Asli

Mbedah Alam

Pegiat Kutubut Turost

Kenapa Menyerah?

Diperbarui: 16 Juni 2022   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan seluruh mahluk bumi mencelamu, tak menghiraukanmu, menghardikmu dan bahkan mengucilkanmu sampai ke ujung bumi.

Patah harap hanya akan semakin menjadikanmu kerdil, sirna dan musnah dari peradaban manusia.

Toh bukan hanya kamu yang mengalami hal ini, jutaan bahkan milyaran manusia di segala belahan dunia ini pasti mengalami pasang surut kehidupan, dari bullyan, fitnahan, celaan dan bahkan ancaman jiwa.

Manusia hanya harus bergerak, maju menjalani garis hidupnya, tak akan ada yang mampu menilai kebenaran niatmu, keihlasanmu, kesungguhan hatimu.

Manusia hanya mampu melihat kelemahan dan kekuranganmu, tanpa peduli dan empati dengan nasibmu. Mereka hanya akan mencemoohmu jika kau gagal dan akan mencurigaimu saat kau sukses.

Biarkan dirimu tenggelam dan berasik masyuk dengan aktifitasmu, pekerjaanmu dan dengan cita dan ambisimu.

Hanya Tuhan yang berhak menilaimu, kau tak butuh penilaian manusia, tak butuh pujian ataupun sanjungan apalagi cemoohan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline