Lihat ke Halaman Asli

Karnada Nasution

Mahasiswa Pascasarjana Magister PAI UIN Syahada Padangsidimpuan/Guru MTs Negeri 4 Mandailing Natal

Pelajaran dari Kisah Viral Norma Risma

Diperbarui: 30 Desember 2022   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image from Canva (edited by me)

Beberapa hari ini media sosial kita sedang dibanjiri berita permasalahan yang menimpa seorang wanita muda bernama Norma Risma di mana dia menikah muda dengan seorang lelaki  pilihan hatinya. Permasalahan yang terjadi di luar nalar netizen, kenapa tidak? Kejadian yang menimpa korban adalah perselingkuhan yang dilakukan suaminya dengan ibu yang mengandungnya sendiri, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Perselingkuhan kerap terjadi namun kali ini di luar kebiasaan karena sudah menyerupai sinetron-sinetron yang sering tayang di siaran TV kita.

Diliput dari beberapa akun media sosial bahkan si korban sudah diundang oleh salah satu podcast ternama dan korban memberikan penjelasan mengenai kejadian yang menimpa dirinya. Netizen memberikan komentar beranekaragam mulai dari ungkapan jijik dengan perilaku tersangka dan memberikan support kepada korban untuk bangkit dari keterpurukan yang dialaminya.

Hal yang paling disayangkan dalam kejadian ini adalah si "Ibu" korban yang begitu tega memperlakukan dan menzalimi darah daging sendiri bahkan sepengakuan korban setelah mengecek whatsapp suaminya terdapat kalimat-kalimat dalam chat mereka yang sudah memasuki ranah pornografi. Bisa dibayangkan betapa sakitnya hati korban?

Seorang ibu selayaknya menjadi sandaran bagi anak ketika mengalami permasalahan hidup namun hal tersebut tidak berlaku dengan Norma karena dia tidak memiliki bahu ibu ketika dia mengalami kisah pilu ini. Seorang ibu layaknya pemberi support ketika anak terjatuh dalam kesedihan dan kenestapaan namun tidak berlaku bagi Norma.

Apa pelajaran dari kisah Norma ?

  1. Berhati-hati dalam memilih pasangan

Dalam membina rumah tangga di mana itu semua dimulai dari pemilihan pasangan, maka dalam memilih pasangan kita harus berusaha mencari yang terbaik dan mempersiapkan diri lebih baik, jangan tergiur karena tampilan visual semata atau keadaan finansial semata. Dalam hadis rasul disebutkan :"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi" (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi)

Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda :

"Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466). Meskipun hadis ini dikatakan wanita namun juga berlaku untuk pria.

  1. Membatasi diri

Bagi siapapun yang menikah tentu harus menjaga batasan dengan mertua. Menantu perempuan menjaga batasan dengan mertua laki-lakinya begitu juga menantu laki-laki menjaga batasan dengan mertua perempuan sebab kita tidak pernah tahu bagaimana setan menghasut hati manusia untuk melakukan perbuatan yang mengarah zina. Di samping itu, menjaga batasan dengan ipar harus diperhatikan juga sebab kasus perselingkuhan dengan adik/abang/kakak ipar juga kerap terjadi.

  1. Mendekatkan diri kepada Tuhan

Beribadah dan berdoa untuk dihindarkan dari perbuatan jelek merupakan hal yang wajib dipanjatkan setiap insan karena doa merupakan senjata orang mukmin "Addu'au Silaahul Mu'min" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline