Lihat ke Halaman Asli

Karmilyati

Mahasiswa

Adakan Tasyakuran dan Ramah Tamah, Perpisahan Tidak Melulu Harus Ditangisi

Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Kelompok 25 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK) UIN Walisongo Semarang mengadakan Tasyakuran dan Ramah Tamah sebagai penutup dari masa pengabdian bersama masyarakat Kopeng, khususnya di Dusun Kopeng Kerajan pada Rabu (10/8/2022).

Tasyakuran dan ramah tamah tersebut diagendakan sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada masyarakat Kopeng yang telah menerima Kelompok KKN 25 selama 45 hari berada di Desa Kopeng. Acara tersebut pun sebagai penutup lomba yang pada Selasa (9/8) diadakan.

Selain Tasyakuran dan ramah tamah bersama warga, serangkaian acara tersebut pun sebagai ajang pembagian hadiah bagi sang juara dari kelima lomba yang telah diadakan sebagai penutup pengabdian dan untuk menyambut hari kemerdekaan yang ke 77 tahun.

Dari kelima jenis Lomba yakni joget balon, sepak bola, mewarnai, mengaji dan adzan dipilih 3 juara terbaik dan mendapatkan piagam, piala, uang tunai dan beberapa perabotan rumah tangga.

Salah satu anggota kelompok KKN 25, Karmilyati mengatakan bahwa tasyakuran dan ramah tamah dibuat tidak formal agar perpisahan dari kelompok 25 KKN-MMK terkesan gembira dan berkesan dengan tujuan agar tercipta komunikasi dengan warga tidak kaku dan tidak formal.

"Biasanya kan perpisahan itu identik dengan rasa haru dan tangis. Tapi untuk perpisahan dari kelompok 25 KKN-MMK di desain agar gembira sehingga lebih berkesan di hati warga setempat," jelas Karmilyati.

Salah satu masyarakat Dusun Kopeng Kerajan, Ibu Isma mengucapakan rasa terimakasih dan rasa terharunya atas ketulusan dari pengabdian selama 45 hari dari kelompok KKN UIN Walisongo.

"Saya gk bisa membalas semua kebaikan dan pengabdian dari mas dan mbak KKN, dan saya hanya bisa berterima kasih dan berdoa semoga mbak dan mas menjadi orang-orang yang sukses di kemudian hari," ungkap Isma.

Koordinator kelompok 25, Rizki Nugraha Mufti berharap bahwa kegiatan-kegiatan dan serangkaian perpisahan dari lomba hingga tasyakuran dan ramah tamah bersama warga bisa bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai jembatan tidak terputusnya jalinan komunikasi dan silaturahim meskipun sudah selesai mengabdi di Dusun Kopeng Kerajan.

"Semoga suatu saat, jika kami kembali kesini lagi masyarakat khususnya di Dusun Kopeng Kerajan ini masih mengingat anggota kelompok 25 KKN-MMK UIN Walisongo. Harapannya komunikasi masih bisa terjalin dengan baik seperti saat mengabdi sekarang ini," harap Rizki.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline