Lihat ke Halaman Asli

Orangtua Harus Belajar dari Makna Qurban

Diperbarui: 12 Juli 2022   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ORANG TUA HARUS BELAJAR DARI MAKNA QURBAN  

Idul Qurban adalah salah satu hari yang istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Di hari ini ketaatan seorang muslim diuji dengan mempersembahkan hewan Qurban atau dengan berupaya memenuhi janji sebagai muslim yang mampu untuk berqurban dan berbagi kepada sesama. Hewan Qurban tidak hanya diperuntukkan bagi muslim tetapi diperuntukkan untuk semua manusia. Tidak hanya diperuntukkan bagi si miskin tapi juga bagi si kaya dengan niat agar si kaya tergugah hatinya untuk bisa berqurban dikemudian hari atau dihari idul Qurban berikutnya. 

Jadi, pada intinya daging Qurban diperuntukkan untuk Shohibul Qurban atau yang berqurban, tetangga sekitar tempat penyembelihan, kaum kerabat tanpa mengenal agama, suku ras. Dan teristimewa buat si miskin. Ini mengajarkan kepada kita bahwa islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin.

Hari raya Idul Qurban, tidak lepas dari sejarah peristiwa kisah Nabi Ibrahim A.S yang diabadikan dalam Alqur'an surah As-Safaat  :102 yang artinya " Maka Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama ibrahim, ibrahim berkata : 'Hai anakku sesungghunyaaku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelimu. Maka fikirkanlah apa pendaptmu'! Ia Menjawab'  : Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"

Ayat ini syarat akan makna dalam kehidupan setiap manusia khususnya bagi orang tua yakni:

 Pertama, bahwa dalam mengambil keputusan harus berdasarkan musyawarah apalagi hal tersebut berkaitan dengan pribadi anak. Orang tua harus mendengarkan pendapat anak dan mengarahkan anak untuk taat kepada Allah.

 Kedua, ayat ini mengajarkan kepada orang tua bahwa anak hanyalah amanah bukan hak milik, maka perlakukan dengan baik sebab suatu saat amanah itu akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Ketiga, orang tua yang taat akan menghasilkan anak yang taat. Orang tua adalah rool model bagi anakknya, jika ingin anak menjadi pribadi sholeh, pribadi yang taat maka pantaskan diri serta untuk menjadi pribadi yang pantas di contoh oleh anak.  

Keempat, keridhoan orang tua akan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Dalam ayat  berikutnya Alqur'an Surat As-Saffat : 107-109,  Allah kemudian menyelamatkan ismail yang akan disembelih dengan menggantikan dengan  seekor domba dan mengabadikan untuk Nabi Ibrahim Pujian yang baik, dan memberikan kesejahteraan dan dilimpahkan keberkahan. Demikianlah buat ketaatan menghasilkan nilai keberkahan disisin Allah SWT.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline