Lihat ke Halaman Asli

Karmenita Kintan Kencana

Mahasiswa Komunikasi SV IPB

Memudarnya Kesadaran Bangsa Indonesia terhadap Sikap Nasionalisme

Diperbarui: 12 Juli 2021   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memudarnya Kesadaran Bangsa Indonesia Terhadap Sikap Nasionalisme

Presiden pertama kita Ir. Soekarno pernah berkata “Negara ini, Republik Indonesia, bukan milik kelompok, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apapun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”. Dari apa yang beliau sampaikan mencerminkan bagaimana beliau sangat mencintai tanah air Indonesia ini, maka begitu pula seharusnya dengan kita rakyatnya yang harus mencintai tanah air Indonesia dan menghormati jasa para pahlawannya.

Namun, pada era modern ini seluruh masayarakat sudah terikat dengan teknologi, yang mana dengan adanya internet dan smartphone yang semakin canggih, sehingga banyak budaya asing yang masuk ke negara Indonesia dan menimbulkan banyak perhatian serta minat masyarakat untuk sekedar ingin tahu bahkan untuk mendalami budaya asing tersebut.

Mengapa kesadaran bangsa indonesia terhadap nasionalisme semakin memudar? Banyak faktor penyebab yang membuat kita tak sadar akan hadirnya bangsa ini. Salah satunya karena arus globalisasi yang begitu cepat merasuk ke dalam diri para pemuda bangsa, hal tersebut mempengaruhi banyak anak muda kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Contohnya dilihat dari cara berpakain yang meniru budaya barat dan budaya-budaya asing lainnya.

Faktor Penyebab Memudarnya Nasionalisme 

Faktanya banyak sekali pemuda-pemudi yang sudah enggan dengan adat dan kebudayaan asli Indonesia, salah satunya faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu seperti mereka yang lebih senang mendengarkan musik barat ketimbang mempelajari musik tradisional Indonesia, atau mereka yang lebih suka melihat acara talkshow dan film luar negeri ketimbang melihat film dokumentar pahlawan Indonesia pada masa penjajahan dahulu.

Selain faktor eksternal, terdapat faktor internal yang membuat semakin memudarnya sikap nasionalisme bangsa, yaitu faktor lingkungan rumah yang tidak mencerminkan sikap nasionalisme dengan baik juga faktor dari pemerintahan negara yaitu terungkapnya kasus korupsi, penggelapan uang negara dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat tinggi negara. Hal tersebut menyebabkan para pemuda enggan untuk peduli dan memperhatikan negara lagi.

Dibidang pendidikan para siswa-siswi diajarkan dan ditanamkan sikap nasionalisme agar mengenal bangsa dan negara Indonesia serta siapa pahlawan mereka, namun sangat disayangkan di era modern ini tidak sedikit para siswa-siswi yang tidak tahu siapa pahlawan negaranya sendiri, kurangnya minat membaca dan keingintahuan terhadap sejarah bangsa sendiri menyebabkan memudarnya sikap nasionalisme dalam diri mereka sendiri.

Nasionalisme Indonesia Dulu dan Kini

Jika kita kembali ke masa penjajahan pada zaman dahulu, bisa kita lihat bagaimana para pemuda-pemudi dan para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini mereka memiliki rasa kesatuan dan persatuan bangsa yang sangat kuat, mereka berfikir bagaimana cara agar negara ini merdeka? Lalu mereka berjuang dan berdiskusi siang dan malam, akhirnya berkat tekad yang kuat dan rasa mencintai tanah air yang sangat besar, membuat mereka berhasil memerdekakan negara kesatuan republik Indonesia.

Lalu kita bandingkan dengan masa kini dimana era modern dan globalisasi sudah sangat luas, membuat rasa kesatuan dan persatuan perlahan memudar banyak dari kalangan remaja lebih mementingan diri sendiri. Seperti bermain game di smartphone tanpa henti alias sudah kecanduan game online, bermain media sosial untuk sekedar melihat trend yang sedang berlangsung, sehingga membuat kita lupa waktu dan tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Sungguh sikap yang sangat merugikan diri sendiri dan bangsa tentunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline