Lihat ke Halaman Asli

Mustahil, Manusia Terseret Motor karena Rambut Tersangkut Gear

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13766402481654184460

[caption id="attachment_281274" align="aligncenter" width="624" caption="Franciesca Yofie alias Sisca dalam salah satu foto koleksi pribadi yang diunggah di akun jejaring sosial Facebook-nya./Admin (KOMPAS.COM/Dokumentasi Franciesca Yofie via Facebook)"][/caption] Saya masih terus termangu membaca berita tentang pembunuhan seorang wanita di Bandung. Dalam banyak keterangan pihak kepolisian yang dirilis media, disebutkan bahwa kematian korban antara lain karena rambut yang tersangkut gi gear motor sehingga korban terseret sejauh hampir 1 kilometer. Saya mencoba membayangkan peristiwa ini dengan sederet logika yang bisa diterima akal. Namun, lagi-lagi saya gagal. Logika teknis, adalah yang paling mudah dipakai dalam mencari kebenaran keterangan dimaksud. Rambut pada kepala jumlahnya mencapai 25% dari keseluruhan rambut yang ada di tubuh manusia. Dalam perhitungan ilmiah yang sudah banyak dipublikasi, disebutkan rambut yang tumbuh di kepala manusia bisa mencapai jumlah antara 90.000 - 140.000 helai. Dan dari sebuah penelitian, setiap helai rambut mampu menahan beban sekitar 60 gram sebelum putus. Apa artinya angka-angka ilmiah ini? Kalau saja 10% (hitung saya dari angka 100.000 helai) jumlah rambut di kepala korban tersangkut gear motor, maka pulling power rambut ini untuk menarik tubuh korban sebelum putus adalah 10.000 x 60 gram = 600.000 gram atau 600 kg. Jelas, korban yang mungkin hanya memiliki bobot 50 kg akan terseret. Persoalannya, kita bicara mekanisme gear. Jadi, bukan mekanisme atau proses ditarik. Pada motor yang bergerak, gear tentu akan berputar karena gear-lah yang berperan memutar roda. Dari banyak foto yang beredar, terlihat panjang rambut korban mungkin hanya sekitar 50 cm. Bila lingkar luar gear yang memutar rantai sekitar 20 cm misalnya, maka dalam 2.5 kali putaran rambut akan tergulung seluruhnya. Artinya, kepala si korban akan menempel ke gear motor atau bagian luar motor lainnya. Pada situasi seperti itu, motor akan berhenti total. Karena perlu diingat pula, dari spesifikasi motor yang digunakan si pembunuh, diketahui hanya memiliki torsi maksimum di sekitar angka 14 Nm. Momen puntir ini, tidaklah cukup untuk memutus rambut yang memiliki kekuatan ratusan kg tadi. Kondisi paling memungkinkan, kulit kepala si korban akan terangkat atau terkelupas. Adakah fakta ini dalam otopsi yang dilakukan pihak rumah sakit? Dari penjelasan teknis di atas tadi, jelas menjadi sulit diterima nalar bila korban bisa terseret hingga ratusan meter hanya karena rambut yang tersangkut di gear. Yang paling mungkin, motor hanya akan bergerak beberapa meter sebelum terpaksa berhenti. Pertanyaan berikutnya, bagaimana rambut itu sendiri bisa masuk dan terlilit gear? Disebutkan, korban mengejar si pelaku penjambretan yang berlari ke arah motor dengan rekan pembonceng yang sudah menunggunya. Kalau dikejar, berarti motor akan segera tancap gas. Si korban terjatuh? Mari kita hitung. Motor yang digunakan si pembunuh dalam berbagai berita yang dilansir, memiliki kemampuan akselerasi dari 0-60 kpj dalam tempo sekitar 5 detik. Bila dibagi rata, berarti kecepatan awal 12 kpj dalam tempo 1 detik. Tapi akselerasi, sifatnya percepatan gradual. Jadi, bisa saja pada momen pertama itu kecepatan motor bergerak dari 0 - 5 kpj saja. Apa makna dari 5 kpj ini. Jelas ketika pada detik awal, motor bisa saja sudah bergerak sejauh 1.39 meter dari posisi semula. Orang yang jatuh, juga tidak mungkin langsung mencapai tanah. Paling tidak, perlu waktu misalnya 0.3 detik. Jadi berdasarkan waktu yang diperlukan korban dari posisi berdiri hingga jatuh, motor si pembunuh harusnya sudah bergerak sejaun 3/10 x 1.39 meter = 0.42 meter. Rambut juga sifatnya tidak kaku. Ketika terjadi momentum si korban terjatuh, rambut tidak akan bergerak ke arah pergerakan motor (ingat, pelaku mengejar). Jadi yang bisa terjadi, rambut korban justru bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah jatuhnya. Bila rambut si korban hanya sekitar 50 cm misalnya apakah mungkin masih bisa tersangkut ke gear pada motor yng sudah berjarak 0.42 meter tadi? Di bagian lain, pelaku juga menyebutkan dirinya berhenti untuk memotong rambut korban yang tersangkut dengan sebilah golok. Harus diingat pula, rambut memiliki struktur pelindung yang sifatnya licin. Rambut punya kemiripan dengan bahan fiber. Dengan demikian, tidak musa memotong rambut yang menyatu dalam beberapa helai pada kondisi hanya terentang tanpa tatakan. Makanya di salon atau tukang cukur, digunakan gunting, bukan pisau. Tentu saja, ini masih sebuah teori yang disusun berdasarkan angka-angka. Bagaimana pun, tetap diperlukan pembuktian berkaitan dengan keterangan yang diberikan pelaku. Dan ini menjadi tugas sepenuhnya pihak kepolisian yang tentu dibantu beberapa bukti dan hasil visum. Mari kita dukung kepolisian untuk mengungkap kebenaran...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline