Nostalgia menikmati secangkir kopi dan koran fisik di era digital menjadi judul artikel bernuansa nostalgia. Pagi ini saya sarapan di kaki lima lagi lalu melihat pemandangan yang sekarang menjadi suatu hal yang langka. Koran dijejer seperti menjemur baju, saya pikir pasti ini lapak menjual koran fisik yang sekarang makin sulit ditemukan. Setelah makan saya membeli 2 edisi koran berbeda salah satunya Kompas, mengenai harganya ? jauh lebih murah dibanding uang jajan anak sekolah sekarang ini.
Saya dan suami lantas nongkrong di tempat kopi, kami memesan kesukaan masing-masing, saya kopi latte tanpa gula, sedang suami memesan cold brew berikut cemilannya. Saya jejerkan kopi dan korannya, benar-benar suasana nostalgia.
Sepertinya tidak saya saja yang merindukan masa-masa Ketika bisa menikmati secangkir kopi sambil membaca koran fisik di pagi hari, tanpa terganggu oleh gadget atau media sosial. Suasana, aroma, dan rasa dari kopi dan koran fisik sudah menjadi suasana langka terutama dengan sudah jarangnya yang berjualan koran fisik tentu menjadi suasana yang sangat dirindukan.
Sebelumnya saya sudah menulis khusus tentang kopi tersendiri, bisa dibaca disini dan koran fisik dibahas tersendiri juga dan bisa dibaca lagi disini. Untuk kali ini saya menuliskan gabungan keduanya.
Dalam era digital ini, terjadi pergeseran signifikan dalam cara orang mengakses dan mengonsumsi berita disebabkan oleh dominasi situs web berita, aplikasi, dan media sosial dalam menyediakan informasi terkini. Fenomena serupa juga terjadi di seluruh dunia, menandakan bahwa tren ini merupakan dampak besar dari kemajuan teknologi informasi.
Nostalgia merujuk pada perasaan atau kenangan manis tentang masa lalu, seringkali dianggap sebagai bentuk keseimbangan antara kecepatan modernitas dan kerinduan akan pengalaman yang dulu. Nostalgia dapat menjadi sumber penghiburan dan ketenangan, membawa orang kembali ke momen yang dirasa nyaman dan aman.
Nostalgia juga terkait erat dengan pengalaman fisik. Memegang, melihat, dan mencium objek-objek dari masa lalu, seperti koran fisik, dapat memicu reaksi emosional yang mendalam.
Dalam konteks artikel ini, nostalgia menjadi faktor penting dalam memacu minat kembali terhadap pengalaman membaca koran fisik sambil menikmati secangkir kopi, di tengah dominasi platform digital dalam menyajikan berita.